k Cerita Awek: Faktor turunnya gairah

Friday, January 27, 2012

Faktor turunnya gairah

Ada saat-saat suami atau istri merasa tak lagi bergairah. Apa perlu obat kuat? Ketahuilah manfaat dan efek sampingnya. Banyak kejadian, suami istri berpisah karena tak lagi menemukan kebahagiaan batin. Memang, gairah sangat memegang penting dalam akatifitas seksual yang normal. Tanpa gairah, hubungan seks akan hambar. Tapi kenapa pada masa-masa tertentu gairah dapat menurun? Ada berbagai hal yang menjadi penyebab.

Faktor Fisik

Faktor fisik inipun dipengaruhi oleh berbagai faktor pula yang antara lain bersifat alami seperti usia. Umumnya gairah seks tiap orang akan menurun pada usia 45-50 tahun. Karena pada usia itu, hormone yang mendukung gairah seks memang menurun. Penyebabnya bisa banyak, termasuk problem nonseksual sperti kegemukan dan sebagainya. Tak heran, lelaki yang memasuki usia lansia kelihatan loyo.

Di sisi lain, gairah seks perempuan tak dipengaruhi hormone perempuan (estrogen dan progesterone) , namun justru dipengaruhi hormone lelaki. Hormone yang bertanggungjawab pada gairah seks perempuan ini justru tak menurun pada usia lanjut. Perempuan hanya memiliki sedikit testosterone. Jika pun turun, sedikit sekali pada perempuan menurunnya gairah seks tak begitu kentara.

Yang terjadi perempuan kehilangan sifat keperempuanannya. Seperti kecantikan memudar, menopause, seiring meningkatnya usia, sementara gairah seksnya tetap. Karena itu jika bicara pada perempuan lansia, yang proaktif justru perempuan. Peyebab fisik lain ialah penyakit gula, jantung koroner dan lever. Bisa juga karena obat-obatan. Entah karena terlalu banyak mengkonsumsi obat penenang dan narkotika. Semua hal diatas bisa jadi peneyebab menurunnya gairah, bahkan bisa menyebabkan impotensi.

Faktor Nonfisik/Kejiwaan

Mungkin saja komunikasi diantara suami istri tak berjalam lancer, sehingga hubungan mereka menjadi kurang mesra dan tak lagi tertarik satu sama lain.

Faktor Pribadi

Seperti munculnya perasaan rendah diri terhadap pasangan atau anggapan salah seorang pasangan bahwa seks hanya sekedar kewajiban. Bisa saja, suami maunya to the point, tak ada pemanasan terlebih dahulu sehingga istri tak mendapatkan kepuasan. Akibatnya, seks bagi istri dianggap suatu kewajiban.

Apapun faktor penyebabnya, pengobatan untuk meningkatkan atau memulihkan gairah tak bisa langsung berhasil. Jangan berharap, sekali datang ke ahli lalu semua persoalan jadi beres. Juga belum tentu sekarang diberi obat penambah hormon, lantas besoknya gairah membaik. Kadang butuh waktu lama untuk menda-patkan hasil. Apalagi jika peneyebabnya faktor kejiwaan.


No comments:

Post a Comment