k Cerita Awek: March 2011

Wednesday, March 30, 2011

Awek Melayu Terlampau Seksi

Inilah gambar awek melayu seksi yang terlampau sangat seksi hingga membangkitkan ghairah berahi, berahi ini sangat kuat dan tidak tertahankan” gambar awek melayu seksi sangat berbeza dengan lekuk tubuh gadis dan awek dari negara lain.

Awek melayu seksi memiliki keindahan tubuh dan alat kelamin yang ketat hinggakan mat saleh yang mencari kepuasan gian dengan cipap tembam awek melayu seksi.

kalau anda mencari awek melayu seksi ,
awek melayu bogel ,
awek lesbian ,
aksi seks awek,
awek seksi,
seks awek,
aksi lucah sabul awek seks skodeng,
awek melayu 3gp seks,
awek malay sex free,
awek melayu nude,
awek melayu seks,
awek upskirt,
blog cerita awek kirim saja email ke sexawek@gmail.com

Tagged sexawek : gambar awek melayu bogel,
gambar lucah melayu awek,
puki awek melayu,
awek kencing – rapidshare download,
awek melayu lucah,
awek rapidshare,
awek wajah erotik,seks awek korea,seks awek melayu.

SEX HANGAT SCAMDAL SERU GADIS MELAYU BOGEL

Monday, March 28, 2011

Tetek besar mami tua

This summary is not available. Please click here to view the post.

Sunday, March 27, 2011

Ngeseks dengan Atasan di Kantor

Cerita panas ketika aku mencoba melamar pekerjaan menjadi sekretaris di perusahaan teman suamiku. Dan dari sanalah cerita ini bermula.

Suatu hari suamiku pulang dari ngobrol dengan tetangga2 ku di pos satpam. Dia bilang kalau pak Bowo menawarkan pekerjaan untuk Priska. Aku heran, kok buat Priska? Memang dia gak tau kalau Priska sudah punya usaha sendiri walau kecil2an. Suamiku bilang, karena pekerjaannya Cuma sekretaris merangkap admin gak sibuk2 banget, dan itu untuk kantor barunya di Menara Imperium Kuningan. Jadi pak bowo cukup maklum kalau Priska gak bisa full, Cuma dia perlu orang yang bisa dipercaya pegang uang, dan boleh saja kalau Priska sambil tetap jualan. Wah kalau gitu kenapa gak aku saja tanyaku pada suami ku. Mau nggak kalau aku ngantornya sambil ngasuh anak? Suamiku hanya tertawa, kalau gitu kenapa gak istrinya kata suamiku.

"Tawarin aja ke Priska bunda, siapa tau dia mau. Nih kartu namanya pak Bowo"
Aku segera menelopon Priska. Tapi Priska tidak mau begitu aku menanyakan hal ini. Mungkin dia masih belum mau akrab lagi denganku. Yah setelah kejadian itu memang aku dan Priska jarang berbicara. Dan sudah 2 bulan ini Priska tidak ke Jakarta.
"Yanda, Priska ga mau. Coba tanya ke pak bowo, kalau aku boleh nggak?"

"Ya, bunda tanya sama bu Bowo aja. Aku mah boleh aja" Jawab suamiku.
Aku memang pernah bekerja di sebuah perusahaan asing , dan terakhir sebelum menikah aku pun pernah menjadi pegawai BUMN. Dan sekarang Ijazah S1 HIku di Unpad nganggur begitu saja. Aku ingin punya aktivitas, dipikir2 mungkin ada baiknya dari pada di rumah suka mikir yang nggak2 kalau bengong. Akhirnya aku bilang ke suamiku niatku itu. Dan dia setuju saja "Tapi bilang ke bu Bowo ya".

Keesokan harinya aku ke rumah pak Bowo. Ternyata bu Bowo tidak ada di rumah. Ya sudah, akhirnya aku pikir kenapa aku tidak ke pak bowo langsung saja ya?

Sesampai di kantor pak bowo, aku mengetuk pintu kaca kantornya namun tak ada jawaban. Akhirnya aku menelepon nomor HP pak bowo yang ada di kartu namanya. Pak bowo keluar dari ruangannya dan membuka pintu. " Eh ibu, mau bawa CVnya Priska ya" Aku agak kecewa dengan tanggapan pak bowo. "Mari masuk bu, maaf di kantor ini belum ada siapa2. Sebetulnya ada OB. Tapi dia sedang ke kantor notaries." Maaf Bu di ruangan saya saja" Setelah diruangannya dan memberikan CV, baru aku menjelaskan bahwa itu CVku bukan CV Priska, dan aku pun bilang kalau Priska sudah punya usaha sendiri dan kemarin waktu saya tawarkan dia juga tidak mau.

Wajah Pak Bowo menjadi serius, dia menjelaskan kalau memang dia insist Priska. Apalagi untuk sekretaris. Aku tidak mengerti kenapa harus Priska, dan saya mencoba menjelaskan bahwa akupun pernah bekerja dan untuk pekerjaan sekretaris pasti aku bisa. Pak Bowo tersenyum. "Priska benar2 gak mau ya mbak?" aku mengangguk mengiyakan. "Sayang padahal lumayan kalau punya sekretaris seperti dia, kalau mbak saya nggak mau, kalau ada apa2 saya kan nggak enak sama suami mbak. Sekretaris saya di kantor satunya juga single, kalau harus ke luar kota nganter saya kan nggak enak. Kalau sama mbak kan nanti istri saya tau saya keluar kotanya gak sendirian."

"Oh gitu" sahutku. Ahh dasar laki2 batinku. "Jadi kalau dengan Priska bapak bakalan keluar kota dengan dia?" tanyaku. Pak Bowo tersenyum. "Kok bapak tau dia bakalan mau. Pernah ngobrol ya?"
"Mbak Mila, maaf ya? Saya pernah mergokin dia pacaran di mobil. Dia sedang begini sama pacarnya" kata pak Bowo sambil memeragakan gerakan blow job. "Mobilnya parker di depan rumah saya, jam 1 malem gitu. Sempat saya mau bawa ke pos satpam tapi yaah karena dia waktu itu janji mau melakukan apa saja asal gak dilaporin ya sudah gak saya perkarakan. Jadi ya tolong bilang saja sama Priska, kalau saya sebetulnya nawarin ini sekalian nagih janji. Maaf ya mbak, kalau saya blak2an. Mbak beda sama dia, mbak kan alim, pasti tau lah kalau adiknya begitu harusnya bagaimana. Maaf juga kalau kita laki2 ya begini ini". Pak Bowo bercerita lebih panjang lagi yang pada intinya, dia memang suka melakukan hal itu dengan sekretarisnya, dan sebetulnya dia suka sama Priska yang cantik tapi kalau Priska tidak memegang janji ya jangan salahkan dia kalau Pak Bowo akhirnya membocorkan hal ini ke aku. Dia minta aku juga gakk cerita ke istrinya, karena dia juga gak akan melaporkan hal ini ke warga lainnya. Saya bilang ya sebetulnya kalau ditempat saya kerja dulu sih memang aku cukup tau kalau suka ada office affair apa lagi antara boss dengan anak buah yang wanita.

"Yah pokoknya gitu Mbak, biar nanti saya cari yang lainnya aja. Kalau Mbak mah gak lah. Maaf ya saya nolaknya blak2an. Saya memang gitu orangnya. Semua yang jadi anak buah saya, harus orang yang bisa jaga rahasia bosnya. Makanya saya gak pake supir mbak. Dan istri saya juga gak ada yang kenal sama anak buah saya satu pun. Oh ya, si cantik itu kemana kok sudah lama gak main ke rumah Mbak?".

"gak tau pak, mungkin malu sama bapak."
"Ya sudah, bilang sama dia ya kalau saya sudah bilang juga sama Mbak. Tapi yah sekarang mudah mudahan dia gak pacaran gitu lagi."

Ya sudah aku pun berpamitan pulang. Di jalan aku memikirkan apa yg baru saja terjadi. Ah si Priska ada2 saja dalam hatiku. Dan Pak Bowo ternyata dendam juga Priskanya gak mau. Aku membayangkan bagaimana kecewanya pak Bowo tidak bisa mendapatkan jatah dari Priska. Lagian Priska sempat2nya janji yang nggak2 sama Pak Bowo. Yah mungkin dia pikir supaya jangan sampai dilaporin Satpam waktu itu. Tapi aku juga kepikiran sama tingkah laku Pak Bowo yang ternyata badung juga. Pak Bowo lebih tua dari suamiku umurnya 40an dan pantas sih nakal2nya cowok dalam hatiku. Pasti sekretarisnya sudah jebol sama Pak Bowo, apalagi di ajak pergi keluar kota. Jadi selama ini Pak Bowo suka memperhatikan Priska rupanya. Apa dia gak pernah memperhatikan aku ya? Padahal dibandingkan Priska, banyak yang bilang aku lebih cantik dan badanku jauh lebih sexy. Kembali pikiran aku jadi nakal. Dasar memang aku perempuan murahan yang kegatelan batinku. Ehh jangan2 dia ngomong blak2an tadi sengaja nyoba aku kali ya. Belum tau dia bahwa aku sebetulnya bagaimana.

Pikiran itu terus menggangguku. Sampai di rumahpun aku masih yang tergoda untuk ngtest pak Bowo. Ha ha ha. Gimana ya kalau aku affair sama tetangga. Aduuuuh pokoknya aku jadi error. Waktu suamiku pulang, dan bertanya bagaimana sudah bicara dengan bu Bowo. Aku malah bilang aku mau coba ngelamar dan wawancara besok. Padahal sudah. Suamiku bilang enak juga kalau aku ada kerjaan tapi yang tidak mengganggu aktivitasku mengawasi anakku. Kalau diterima kerja suamiku berencana mencari supir untuk mengantarkan anakku dan aku kerja. Aku bilang aku kerja kan bisa bareng pak Bowo. Suamiku manggut2. Malamnya aku malah berpikir yang tidak2 tentang Pak Bowo, dan bagaimana rasanya member sekedar blow job padanya. Ahh biarin aku datengin saja pak bowo besok pagi pikirku.

Anakku sudah kelas 1 SD sekarang. Dan disekolah ini dia masuk jam 7.30 pulang jam 3. Pagi itu jam 7 pun aku sudah sampe di sekolah anakku dan segera ke kantor pak Bowo. Hari itu seperti halnya orang mau interview aku menggunakan baju lengan panjang putih yang dulu sering aku gunakan kerja. Cuma sengaja aku tak menggunakan peniti tambahan yang biasanya aku pake, sehingga kancing bajuku agak renggang dan belahan dadaku sedikit kelihatan. Biar pak Bowo ngerti maksudku dalam hatiku. Lainnya aku pake jilbab hitam dan rok panjang hitam.

Jam 8 aku sudah sampe di kantor pak Bowo. Yang ada Cuma OBnya yang sedang membersihkan kantor. Pak Bowo baru datang ½ jam kemudian. Dia kaget melihatku datang. "Loh Mbak Mila lagi? Kenapa Mbak?" "Ya saya sudah cukup mengerti pekerjaannya pak, mungkin di interview atau di test dulu saya bersedia kok" sahut aku sambil tersenyum. Pak Bowo memperhatikan aku dan kelihatan sekali dia memperhatikaan dadaku.

"Oh bagus deh, kalau siap di test mbak. Say bener2 test kemampuannya ya mbak" "Iya Pak" sahutku sambil mengikuti pak bowo ke ruangannya. Sesampai di ruangannya, pak bowo memanggil OB nya untuk membersihkan ruang meeting, karena dia mau meeting di sana katanya. Kemudian dia menelepon beberapa orang sambil membuka2 CV ku. Selesai menelepon dia keluar ruangan dan memerintahkan Pak Ari OBnya untuk mengantarkan dokumen ke rumah. Ahh pandai juga nih boss batinku. Setelah yakin pak Ari pulang. Pak bowo kembali keruangan. "Jadi sudah ngerti ya Mbak, kalau mau jadi sekretaris saya bagaimana?" saya mengangguk. "Nggak nyesel kan punya boss seperti saya?" tanyanya lagi. "Nggak pak, asal pak bowo nggak nyesel punya anak buah sepertu saya" jawabku. "Makanya saya test dulu ya? Ok coba berdiri Mbak!" Pak Bowo memperhatikan aku sambil mengitari tubuhku. "Wahh ini boleh juga mbak" Pak Bowo mencoba mengomentari dadaku. Cek cek ombak nih orang. "Maaf pak, ini baju putih satu2nya waktu saya kerja dulu. Jadi saya gak sadar kalau sudah kekecilan. Kalau diterima saya beli lagi baju putihnya".

"Bukan bajunya kok, orang dalemnya Mbak".
"Panggil saya Mila saja pak" sahutku.

Waktu pak Bowo di belakangku dia tanpa ragu2 meremas pantatku.

"Hmmm masih kenceng nih Mil"
"Iya pak"
Pak Bowo kembali berdiri di depanku, kali ini dia meraba2 dadaku.
" Hmmm keren juga" Pak Bowo dengan terampil membuka kancing bajuku, walau tidak melepas bajuku. Pak Bowo juga membuka tali BHku, dan menyingkapnya. "Ohh init oh modalmu untuk jadi sekretarisku. Keren Mil, bagus banget. Coba duduk Mbak Mila" Aku pun duduk sementara Pak Bowo berdiri mendekati aku. "Coba kalau sekretaris yang baik kira2 gimana sama bossnya kalau begini". Aku mengerti maksudnya. Aku membuka sabuknya retsleting celananya dan membuka celana dalamnya.

Nampak penisnya bergelantungan dengan sedikit tegang. Aku usap2 sebentar dan kemudian memasukkan ke mulutku sambil melihat wajah pak Bowo. Dia sedikit nyengir ketika aku mulai bergerak mundur maju. Pak Bowo mulai mendesah2 "Bagus Mil, ayo lagi" Penisnya mulai menegang. Penis pak Bowo normal2 saja, tidak sepanjang Adi, hampir sama ukurannya dengan milik si Mbah dan suamiku. Tapi diameternya agak lebih besar, dan warnanya merah muda menggemaskan. Ketika aku menjilat2 ujung penisnya Pak Bowo menggelinjang dan mengerang2."Kamu ok juga. Hehhhhhhh" ujarnya sambil menyodokkan penisnya jauh lebih dalam. Dan setelah itu aku merasakan pennies pak Bowo menjadi sangat keras tegak ke atas, membuatku agak harus merapat agar kepalaku bisa bergerak dari arah agak ke atas. Tanganku memegang pantatnya dan kemudian kepalaku bergerak cepat. "ha ha ha, pinter kamu…. Besok kalau kamu diterima kita meeting sama sekretaris yang lainnya supaya mereka bisa seperti mu" Ujar pak Bowo sambil memegang kepalaku dengan gemas.

Beberapa saat aku melepaskan penisnya dari mulutku, mencoba mengambil nafas. Pak bowo melepaskan celananya yang menggantung dan dia berjalan ke kursi sofa, dia pun duduk di situ. Aku menghampirinya dan bersimpuh di depannya kemudian melanjutkan menyepongnya. Dengan begitu payu dara menempel di pahanya. Pak Bowo membelai2 kepalaku, punggungku dan kemudian berusaha membuka bajuku. Setelah bajuku terbuka dia melepaskan bra ku yang sudah ½ terbuka itu, jadi aku menghentikan sebentar menyepongku. Pak Bowo memainkan sebentar buah dadaku. Aku mengambil penisnya dan meminta pak Bowo agak maju. Aku jepit penisnya dengan buah dadaku sambil menggerak2kan dadaku. "Ohh keren, akhirnya ada juga yang bisa begini nih" ujar nya dilanjutkan dengan mendesah, dan mulai meracau. Kaki pak Bowo merangkul punggungku. "Enak sayang." Aku kembali mengulum penisnya dan menjilat2nya. Hmmm sampai sekuat apa nih orang batinku. Cukup lama juga aku bolak balik menjilati dan menyepong sampai aku sidikit tak sabar menunggu ledakkannya.

Sampai akhirnya meledak juga penis itu dimulutku. Semua spermanya tak kubiarkan meleleh keluar, dan kusapu bersih. Lagi2 aku merasakan aroma yang berbeda dari sperma ini. Rupanya tiap orang beda2, tapi yang jelas punya pak Bowo tidak terlalu menjijikan seperti punya Adi. Bahkan boleh dibilang aku agak menikmati, hingga pak Bowo berkali2 menggelinjang saat aku mencoba benar2 mencoba agar ledakkannya benar2 tuntas.

Pak Bowo berbaring lemas, ketika penisnya ku lepas. Aku mengambil gelas minuman dan membersihkan mulutku yang bau ludah. Aku juga membersihkan penis pak Bowo dengan tissue. Air yang sedikit tersisa di gelas aku tuangkan ke tissue dan membersihkan penis pak Bowo. Pak Bowo menciumku, sambil meremas2 payudaraku. "Sejauh ini hasil testmu bagus sayang". Kita pun berciuman. Penis pak Bowo belum bereaksi tegang lagi. Dia bangkit, dan menggunakan celananya dan sepatunya. "Aku mau meeting dulu ya. Sebentar lagi teman2ku datang" Aku mengambil bajuku dan braku. "Coba jangan dipake dulu bajunya siapa yang suruh pake. Duduk dulu di situ" Aku kembali duduk di kursi yang tadi berhadapan dengan pak Bowo. "Coba duduknya agak maju, kursinya diatur agak kebawah. Tau kan caranya gimana? Biar toketmu gak gelantungan taroh saja di meja" Aku menuruti perintah pak Bowo. Pak bowo kembali mengamati CVku. Dia menulis2 sesuatu di CVku. "Bra mu ukuran berapa?" "34 B kadang2 C pak tergantung mereknya". "Hmmmm keren deh toket luh, gw suka banget. Kalau kamu sedang M bisa muncrat di situ, boleh kan?" "Boleh pak" jawabku. "Kamu mau gaji berapa Mil?" Tanya pak Bowo sambil mengeluarkan kamera dari lacinya. "Terserah bapak, yang seuai saja dengan prestasi kerja saya" Pak Bowo memotret ku. "Coba pegang toketnya kaya tadi waktu ngejepit kontolku" Aku pun berpose.

"Kamu bersedia perjalanan ke luar kota?" "Yah itu yang jadi kendala saya pak, kayanya gak mungkin kalau keluar kota. Tapi kan bapak punya banyak sekretaris" Pak bowo mengangguk2.

"apa kamu bersedia ditempatkan di mana saja? Hmm maksudnya kalau kamu bersedia ngentot di mana saja?" "Maksudnya pak?"

"Ya kalau di kantor sih pasti harus, tapi kalau aku mau, kadang2 saya pengen di hotel, di mobil gi mana?" "Oh gak masalah pak"
"Bisa jaga rahasia?" "Pastinya pak, saya juga minta bapak begitu"
"Ya sudah, kamu pake baju dulu. Saya meeting coba kamu kedepan situ ya, ada computer, kamu tulis semua cerita kamu wawancara dari pertama sampai terakhir dengan detail ya" aku menurutinya. Selesai berpakaian. Pak Bowo menunjukkan meja kerjaku. Ketika aku duduk Pak Bowo merangkul aku dari belakang sambil meremas2 dadaku. Sesekali kami berciuman, dan aku sesekali memegang penisnya yang sudah agak keras lagi. Karena banyak gangguan aku kurang konsen dengan tulisanku. Sampai akhirnya beberapa orang teman pak Bowo datang. Dan mereka pun siap meeting jam 10 tepat. Pak Bowo memerintahkan aku menyiapkan minum untuk mereka.

Setelah mengantarkan minuman, aku kembali ke pekerjaanku. Tulisan yang anda baca ini sebagian aku tulis waktu itu. Suatu ketika pak bowo keluar ruangan menuju kamar kerjanya, dan menghampiri aku sebentar. "Ahhh ini jangan pake kata penis, apa coba ini namanya". "Kontol ya pak?" "Iyaaah". Dia pun kembali ke ruangannya. Tak lama dia kembali keluar ruangan dan memintaku membawa kertas dan bullpen. Aku dimintanya mencatat hasil meetingnya. Aku duduk di sebelah pak Bowo, dan selama itu pak bowo tidak pernah berlaku yang kurang ajar kepadaku. Meeting selesai jam ½ 12, teman2 pak Bowo sempat mengajak kami makan tapi pak Bowo menolak dengan alas an dia ada janji makan siang dengan yang lain. Pak Bowo berjalan bersama teman2nya keluar ruangan mengantar mereka pulang. Sepertinya dia mengantarkan sampe loby bawah. Waktu kembali dia ternyata membawa makanan. Dan dia mengajakku makan. Kami makan di meja kerjaku, sambil berbincang2 mengenai kegiatan usahanya.

Dia makan dengan cepat, dan setelah selesai makan dia mengambilkan minum untuk kami berdua. Dia melihat pekerjaanku, dan ngeprint hasilnya walaupun belum selesai. Dia membacanya dengan seksama 4 lembar hasil tulisanku.
"Kamu punya pacar lagi sekarang?"
"Nggak pak" Jawabku.
"Pernah ngesex dengan lainnya juga?"
"wah maaf itu pribadi pak." Pak Bowo manggut2
"Bagus, aku suka kalau kamu jujur. " Selesai makan pak Bowo memintaku ke toilet dulu dan membeli rokok di bawah. Sekembalinya dari bawah, pak Bowo pun merokok di ruangannya. Coba buka CVmu lagi. Aku mencoba mengambil CV,
"eit CVmu bukan yang itu, badanmu itu CVmu" Oooh aku baru ngerti. Aku pun membuka bajuku hingga tinggal mengenakan Bra dan celana dalam. "Coba kamu presentasikan CVmu!"
"Nama saya Mila, umur 32 tahun lulusan universitas …." "Mil, CVmu itu body lo, barang lo bukan itu" Sela pak Bowo. "Tinggi saya 168 cm, berparas hitam manis, kaki jenjang bokong aduhai dan berdada indah. Ukuran dada.."
" Apa itu dada? Mil"
"Ukuran payu daraku, 34 B cukup sintal dan bisa menjepit penis ehh kontol hingga muncrat". "Baguss ayo terus Mil".
"Hmmmm, apalagi pak?"
"Prestasi mu apa, keahlian apa?" "Oh ya, saya bisa melakukan blow job, hand job dengan baik. Dijamin tidak kena gigi dan kontol yang saya sepong saya blow job sampe habis dan bersih."
Pak Bowo tertawa mendengar presentasi ku, aku pun tertawa.
"Bapak sudah ya"
"Lho kalau Cuma segitu masak mau saya terima" Pak Bowo berdiri, mematikan rokok dan mendekatiku. Sambil membuka Bra ku. Sambil memelukku dari belakang Pak Bowo memainkan toketku, "Gua suka banget sama toket lo, mantab. Terus apa motivasi kamu kerja di sini?"
"Motivasi saya untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan baru dan mempunyai penghasilan senndiri."
"Bukain baju saya dong. Aku menurutinya dan melucuti semua baju pak Bowo hingga telanjang bulat. "Motivasimu masak itu saja sambil memelukku dari belakang lagi mengarahkan posisi kami berpelukan kea rah lemari bukunya. Pintu lemari yang dari kaca itu bisa membuatku sedikit bercermin melihat pak Bowo kembali memelukku dari belakang. Kali ini tangannya mulai menggerayangi vaginaku.
"ummm saya ingin bekerja dengan baik kepada atasan saya sebagai sekretaris pak Bowo" jawabku sedikit terengah2 karena jari2 pak Bowo mulai berusaha memasuki vaginaku.
"Kamu tidak bermotivasi untuk ngentot sama aku ya" Sambil mulai memaksakan jarinya masuk ke vaginaku, sementara kontolnya sudah keras menekan pantatku.
"Kan…Pak Bowo Cuma liat Priska oral sex sama pacarnya" jawabku. Pak Bowo melepaskan pelukannya, tanpa diduga2 dia malah tertawa terbahak2. "Ohhh jadi Cuma boleh oral ya?" Aku mengangguk. "Ya sudah sini. Pak Bowo membuka celana dalamku, dan dengan cepat jongkok di depanku dan mulai menciumi vaginaku. Aku benar2 tidak menduga hal ini terjadi, karena tadinya aku berharap setelah tau bahwa aku hanya akan mempermainkan pak Bowo dalam sesi interview ini dia akan menyudahinya sampai di sini. Tapi pak Bowo dengan gesit mempermainkan lidahnya yang sudah sangat membuatku geli. Tadinya aku pikir aku bisa mempermainkan tetanggaku ini, tapi sekarang aku dibuatnya horny berat dengan permainan oralnya. Apalagi waktu dia mengangkat kaki kiriku kepundaknya sehingga dia bisa melahap vaginaku dan memainkan lidahnya. Aku tidak tahan mengerang2 kenikmatan. "Pak ….. pak sudah paaak engggghhhhh" aku terus memintanya berhenti karena rasa nikmat ini tak terbendung, dan aku malu sekali dibuatnya. Baru kali ini ada yang rela melakukan oral kepadaku, dari semua laki2 yang pernah berhubungan sex dengan aku semuanya egois. Pak Bowo terus melakukan itu hingga akhirnya ambroll pertahananku.

Ketika pak Bowo berdiri tangannya masih bermain di vaginaku untuk membantu proses orgasmeku hingga tuntas. Aku memeluknya erat2. Perlahan2 Pak Bowo bergerak mundur, sambil tetap memelukku. Dia mengajakku duduk di sofa yang tadi, aku memeluknya sambil duduk di pangkuan pak Bowo. Diciuminya aku, tercium bau kewanitaanku, tapi aku tidak peduli, baru kali ini aku tau bauku sendiri. Ciuman itu menjadi buas, kami bermain lidah dan kurasakan penis pak Bowo kembali mengeras. Dia mengangkat pantatku dan mencoba memasukkan penis itu di vaginaku. "Pak aku gak mau…" Sahutku. Tapi pak Bowo menekan pinggangku ke bawah dengan kuat sambil kemudian menahannya. Blessss masuklah kontol itu. Aku tidak bisa meronta, karena tenaga Pak Bowo cukup kuat. Pantatku aku coba untuk naik, tapi kontol pak Bowo memburunya naik juga, membuatku mendesah2 "Pak ….ah ssshhh jangan, emmmmm sudah sudah, aku kan istri tetanggamu. Mmmmaaf aku gak bisa" Aku mencoba meronta, tapi pak Bowo merebahkanku dengan cepat dan dengan posisi penisnya masih menancap di vaginaku. Dia pun mulai menggenjotku sedikit sedikit. Penisnya makin lama makin keras, seperti waktu aku sepong tadi tampaknya. Dia masih diam tak berkata2 dan memelukku erat2, sementara tanganku memukul punggunya dan kaki menendang2 kesamping sofa berharap bisa jatuh terguling dan aku bisa lepas. Tapi cengkeraman pak Bowo cukup kuat dan akibat gerakan ku itu malah membuat penisnya makin keras lagi. Sehingga genjotan pak Bowo makin membuatku menggelinjang. Akhirnya aku merasa vaginaku benar2 penuh. Gila orang ini kontolnya keras seperti kayu, belum pernah aku merasakan seperti ini. Punya Adi walaupun panjang tapi tak sekeras ini. Setelah pak Bowo yakin penisnya siap tempur dia merenggangkan pelukannya dan tangannya bertumpu dipundakku. "Pak… sudah ya su engggghhhhhh" Pak Bowo sedikit menarik penisnya tapi rasanya di vaginaku yang baru orgasme itu luar biasa. Mataku terbelalak merasakannya begitu pak Bowo kembali memasukkan penisnya, walaupun pelan2 tapi membuatku tak sadar menggeliat punggungku naik ke atas, kepalaku menengadah.. mulutku menganga tanpa suara. Pak Bowo berkali2 melakukan itu dengan perlahan2 hingga akhirnya dia sesekali menyentakkan pantatnya. Aku pun dibuatnya melolong2. Sedikit2 walaupun agak lama vaginaku akhirnya bisa beradaptasi. Dan akhirnya aku pasrah digenjot2 dengan lancer oleh Pak Bowo.

Ketika aku orgasme lagi pak Bowo memberiku kesempatan menikmatinya sambil menekan dalam2 kontolnya. Aduhh rasanya aku ngawang. "Aku genjot lagi ya sayang.." Aku yang pasrah menerima ciumannya sambil membiarkan pak Bowo mengenjot lagi. Kembali pelan2 dan akhirnya cepat. Bunyi pahaku beradu dengan pahanya menutupi suaraku yang mengerang2 makin keenakan. Lagi2 aku orgasme.

Kali ini pak Bowo mengalungkan kakiku dipundaknya, sehingga pantatku terangkat dan kini dia menggenjotku dengan sepenuh tenaga. Aku berteriak2 merasakan ini, dan dengan cepat aku orgasme lagi tapi pak bowo tidak memberiku ampun walaupun aku sudah berteriak dengan keras. Aku merasakan ada air yang mengocor deras, aku nggak tau apa itu orgasme apa aku terkencing2 aku gak tau. Pak bowo melepaskan ku. Dia menuju mejanya dan meminum air putihnya. Dan memberiku juga seteguk air. "Pak sudah ya…." Kataku. Aku yang lemas, memohonnya untuk berhenti tapi tak kuasa saat Pak Bowo membalikkanku, dan akhirnya akupun di doggy style. Lagi2 aku gak kuat menahan serangannya. Tapi Pak bowo belum juga menyudahinya. Aku akui dia luar biasa. Setelah beberapa saat dia menjambak rambutku dari belakang sambil memukul2 pantatku dan kemudian keluar lah lahar panas itu di vaginaku. Pak bowo memelukku dari belakang sambil meremas2 dadaku.

Setelah beberapa lama pak bowo melepaskan aku dan kamipun tidur di sofa bersama2 berpelukan dan berciuman. Ciuman Pak Bowo hangat sekali. Dia membuka jilbabku kemudian menjilati leherku sambil memegang dadaku lagi. "Mila, jadi kamu mau kerja di sini apa nggak ?" "Aku menggelengkan kepala" Pak Bowo tersenyum. "Jadi tadinya akmu Cuma mau ngerjain aku, dan kamu pikir setelah kamu sepong ya udah selesai gitu aja?" "Iya tapi bapak tadi memperkosa aku" Dia tertawa, aku pun tertawa, menyadari bahwa akhirnya pun aku mau. Aku pun bercerita sebetulnya rencanaku Cuma membuatnya jera, tapi yahhhh aku yang salah pasang perangkap singa, akhirnya aku sendiri korbannya. "Kamu enak nggak tadi?" Aku malu dengan pertanyaan Pak Bowo dan mencubit penisnya. "Duhh kena semprot Pak?" kami tertawa terbahak2 melihat tanganku basah dengan spermanya yang masih muncrat2. Pak Bowo mengajakku duduk dan dipertontonkan penis yang tadi memperkosaku yang masih tegang dan berdenyut2. Dipeluknya aku dan didudukkannya aku dipahanya lagi, kali ini tidak menolak saat penisnya dimasukkan ke vaginaku. "Jangan dibiarin muncrat diluar ya sayang?". "Iya pak". "Panggil aku Mas saja ya?" aku mengangguk dan menciumi laki2 yang sudah menggagahi aku dengan benar2 gagah.
"Mil……………"
"Iya Mas…….."
"Coba kamu goyang2 dikit" Sambil bergoyang aku tanya "Kenapa Mas?" "emmm goyanganmu enak sayang" Aku memeluknya menciumnya dan menggoyangkan pantatku.
"Mas…..kok keras lagi?" "Tanggung jawab dong" aku melotot ke Mas Bowo sambil mencubitnya. Mas Bowo memainkan kedua putting susuku sambil berkata "Puasin aku sayang"

Aku bergoyang2 lagi. Dengan sisa tenaga yang ada. Aku teringat goyangan Lis dan mencobanya pada mas Bowo. "awww pinterjuga nih sayangnya aku. Apa itu Mil?" Aku mulai goyang ngebor lagi. Mas Bowo menggigit bibirnya sendiri dan meremas dadaku "Enak sayang………….." mendapat pujian seperti itu aku makin semangat goyang, padahal goyang begini sebetulnya malah membuat penis mas Bowo mengaduk2 vaginaku. Aku mencoba bertahan tapi aku ambrol juga. Mas Bowo merebahkan aku, dan dengan nafas yang memburu dia pun menggenjotku lagi hingga tak lama dia pun orgasme juga.

Kami berciuman, aku juga menjilati Mas Bowo. Mas Bowo juga begitu dan dengan sengaja dia mencupangi leherku. Setelah cukup lama Mas Bowo bangkit. Dia mengambil tissue dan membersihkan diri. Aku berpakaian cepat2 dan memilih membersihkan di toilet saja. Ingin aku jika ada kamar mandi, kenapa gak mandi sama dia saja. Ahhh akhirnya aku begini lagi pikir ku. Ya sudah lah biarin.

Setelah bersih, aku kembali ke kantor, dan berniat pamit pulang. Mas Bowo mau mengantarkan aku pulang. Aku terima saja, maklum aku kelelahan. Kami menggunakan mobilku. Mas Bowo yang nyetir, dan dia cukup senang dengan kondisi mobilku yang berkaca gelap. Dia meminta aku merebahkan kepalaku di pahanya. Sehingga dia bisa nyetir sambil merogoh2 susuku. Sampai dekat sekolah anakku, jam masih menunjukkan jam 3 kuang 15 menit. Mas Bowo bilang kalau itu waktu yang cukup untuk permainan terakhir. Aku menolak, karena aku sudah amat lelah. Mas Bowo mengatakan, kalau dia Cuma minta di sepong. Akhirnya aku turuti juga permintaan itu.

Thursday, March 24, 2011

Sakit Bontot

Adoii,..sakitlah pula bontot ini, punya kuat sudah kemut sampai pagi ngemut, last-last dia sakit bontot..janganlah main bontot’ siapa suruh tujah bontot dalam gelap, kalau tak tahan pun sabarlah dulu jangan pula bontot berduri di kongkek…
ni apa lagi kalau bontot sakit di http://sexawek.blogspot.com/2010/06/sakit-bontot.html

SEX HANGAT SCAMDAL SERU GADIS MELAYU BOGEL

Monday, March 21, 2011

berdebar

mse ni aq bru habis spm.. cuti pnjang…smbil tggu result spm kluar. aq dok umah mkcik aq..dia ada 4 org ank 2 lelaki 2 pmpuan.. 1 hr..slah sorng dr ank popuan dia ( 13 thn) pure2 dmam… dia x g sekolah..aq tnye npe..x nk g sek.. rpenye ada english cikgu yg grang. jam mnunjukkan kul 10.30pg..aq dok baring dlm blik smbil sms dgn kwn,dia plak leka tgk tv..10 mnit kmudian dia msk dlm blik dn bring sbelah aq..aq pon terkjut..sbb aq x pnah ber2-2an dlm blik bsama pompuan..tp aq pon wat slumber..je dia kte bosan dok umah..dan ajak aq main sesuatu.. aq ckp x nk..then aq msih bersms dgn kwn aq..dia trus letakkan kpala d atas dada aq.cuz nk tgk sms aq..tetibe aq tertgk body dia yg halus tu..aq ckp kt dia..npe pkai bju koyak…alasn dia dok dlm umah..x kesah..tp aq yg kesah. sbb dia pompuan aq lelaki.. kmudian dia mendakap dia atas bdan aq..aq mule rse tkut..tp.. cube sdye upya tdk fikir bkn2..tetiba..spupu aq ni..trsntuh konek aq..yg sedng naik..dan.tnpe rse segan dia trus pegang dgn kuat…dan aq rse.”aahhh.”dia kte dia nk tgk..tp aq bg syarat..sruh dia bka bju dia dlu. tnpe segan silu trus dia buka bju dan sluar..hnye sluar dlm je dia x tnggalkn…trus melompat ke katil dan pluk diri ku ni..aq ambik kesempatan..hnye kmi bdua je..mk dia g kje..adik,abg dia d sekolah.aq pon tunai jnji aq pd dia.. dan tngan aq merayap meraba punggung dan kmaluan dia.. dia rse geli..tp aq x endah..aq cium mulut,pusat,tetek(wlau pon kecik lg) dan jilat leher dan sluruh badan dia.. aq sruh dia gosok konek aq..dia trut shj..aq pon menjerit kcil..”aahh..ahh…ahh..”,kmudian dia bkak bju dan sluar aq..tnpe kmahuan aq.tp aq x ksah.bkn stakat bju dan sluar..spender aq pon dia bkak kan skali..kmudian aq membuka ikatan rmbutnye sngguh cntik dia ble naked d dpn aq.lebih2 lg..rmbutnye.terhurai dr ikatannye..aq cbe pelan2..msk kn konek aq dlm dia punye..”tut…”dia pon mengerang “aah…abg…ahh..skit la…abg…aahh.”.ble dia ckp mcm tu..aq trus lju kan sikit..pjalanan kmi tu..dia hnye dpt mnahan dan memegang dgn kuat bahu aq..kdng kle dia pluk bdan aq…kmi sngaje x psang kipas pd mse tu…agar bertmbah “Hot” dan biarkan kmi keadaan berpeluh…ble dh nk pncut…aq trus bkak mlut dia dan pncut dlm tu…dan sruh dia telan..dia buat shj…aq juge hairan dgn dia..krng sume aq sruh dia wat tnpe mnolak pon..dia ni bgaikan kene pukau dr aq.stelah selesai..kmi berehat jab..mte dia memandang air peluh aq mengalir dr dagu trus ke leher aq..lepas tu..kmi pkai bju dan sluar..dan kmi trus mandi bsama..sbb berpeluh dgn bnyak mcm org bru blik dr sawah..je..tula kenangan indah..dan itulah kli ptama dan trakhir aq seks dgn dia..krn aq tkut nnti ada org lain syak sesuatu..wlau bgaimana pon kmi sering sms pd lewat mlm dn cite psal sex,,sekian shj..byee.

kesangapan

kisah yang masih aku ingat sampai sekarang. dia kekasih hati yang aku sayang. bercinta since form 2 lagi.so lebih 4 thun kami bercint tapi lost ctc sebab dia dah kahwin masa aku form 5.dia pulak habis spm. aku siang malam angau kan dia. tapi pada suatu hari aku kat kampus aku. dia text aku..kemudian bermula lah semula hubungan kami sebagai kekasih.aku bercinta dgn dia yang telah jadi suami orang dan ayah kepada seorang anak. selepas sebulan dah ctc dia..kami pun berjumpa. yeaah aku cinta kamu..aku terpadaya janji dia..kami jumpa mkn dkt sebuah kedai makan fast food. kami deal time utk bersama… malam itu..kami check in di sebuah hotel..kegatalan dia membuak buak.. sampai je hotel..aku ingat nak mandi dulu..tapi dah kena pujuk pujuk..tak jadi mandi..aku nak on tv..tetibe dia peluk aku dari belakang.. cium aku..bersembang kisah cinta kami yg telah menjadi knangan beberapa tahun sudah..dia mula mencium bibir …lalu pulak ke leher aku..time tu..aku dah gatal la… perlahan lahan je dia seluk bra aku..dia gentil tetek aku perlahan lahan sampai tetek aku tajam…time ni cipap aku dah berdenyut denyut la juga..aku rileks lagi..then..dia pandang mata aku..penuh rayuan..aku tergoda…perlahan lahan je dia bawak aku atas katil..dlm bilik..aku lupa semua benda..time tu aku fikir aku nk bahagia dgn dia je.. perlahan lahan dia bukak baju aku..tak sedar tengok aku dah bogel…dia cium bibir aku..turun keleher kemudian ke tetek aku..dia gomol ramas ramas tetek aku..dia hisap macam baby comei sangat time ni..aku dah merengek rengek..leher da ada luv bite..pertama kali aku tengok rupe luv bite tu..aku dah tak tahan ..dia pandang aku..aku paham pandangn itu..aku pun slow slow..bukak seluar dia..first time tengok batang dia..dah tegang…..aku pegang batang dia…dia minta aku hisap..pertama kali..agak susah tekak x terima..nak termuntah aku…then…cipap aku yg berair..dia mintak nak sumbat..aku relakan je..aku pun dah x sabar nak rasa time tu… dia masuk perlahan lahan sakit..time tu aku dara la..virgin lagi la kata kan memang ketat gila..menangis nangis aku..tapi dia nak jugak..perlahan lhan dia tekan..tekan..tekan…agak payah lama gak la..then srekkkk….pecah dara aku berdarah….aku nangis x thn.. dia pun membenamkan batang dia dalam cipap aku dan aku dibawah dia diatas aku. Mulut aku dan mulut dia bersatu..dia Menjelir lidah dia masuk kedalam mulut aku dan dia mengulum lidah aku untuk seketika…then dia henjut kuat kuat.. aku mengerang kesedapan…sumpah mmg sedap..aku x tipu…sampai basah cipap aku…. kemudian tukar posisi..mengereng..tetek aku begoyang goyang..hermmmm….sedap…sampai satu tahap dia dah x tahan..terpancut..tapi pancut luar je..dia takut pancut dln terjadi baby plak payah..dia ramas bontot aku…pukul2 buntot aku..whoaa….urmm … malam tu saja kami main lebih 5 kali..tak tidur… kejap je tidur…bangun tidur main lagi sampai puas..rabak pantat aku..tapi x kisah lah best siotttt….aku yg x malu mintak lagi….pagi tu mandi sama sama.. then check out awal dia nak pergi praktikal..aku balik umah…. herm…perkara ni terjadi sebanyak 3 kali…di hotel berlainan sepanjang cui sem aku. pernah sekali dah sanggap sangt aku baru habis period… kami jumpa kat taman saje jumpa jumpa..time plak hujan dia..da x tahan…mana tak nye time jumpa tu..org pun x de sangt lalu..dia raba aku ramas tetek aku..sumbat jari dlm cipap aku sampai berair air cipap aku..aku merengek…tetibe plak aku ckp nak batang..ha..amik kau..hujan redha je..kami redah la..aku ni x leh kena hujan aku sesak nafas…then dia ckp..syg nak ke? herm..jom..kat situ(blakang bgunan baru siap)..time dah gelap sikit masa tu..hujan renyai2..dia sumbat batang dia kat cipap aku..dari belakang..aku menonggeng..hermm…aahhh,,walaupon kejap puas gila…air mani dia terlepas kat seluar dalam aku..balik umah basah je..pantat aku…… tapi sekarang aku dah x dpt da..ade kes antara kami..famili kami tao hub kami.dan putus kan hub kami..aku rindu dia…rindu sgt..bukan sebab aku nak batang dia je..tapi aku sayang sangt dia..sbb syg tu ku serah kan body aku pade dia…dia bahagia dgn bini dia ko.mesti dpt je..dr bini dia kot..aku..terkongtang kanting..kesangapan..terseksa batin aku.sekarang kelibat dia pon aku x pernah nampak… aku tunggu dia..tapi x muncul muncul..sampai aku tekanan.. tapi nasib x gila lagi..aku redha..hermm herm….utk perempuan perempuan yang..sangap..yang lesbian.pengkid. xde teman nk sembang puas kan nafsu..ctc aku please…aku sangap gila..dah lama x dp batang..

James

Aku kenal dengan mamat india ni melalui internet ni gak la..nama dia James kalau tak silap aku…ini lah kali pertama aku kenal dengan mamat india ni…
Setelah beremail beberapa kali dan call aku banyak kali gak…dia ni tinggal kat Pahang..so dipendek kan cite…dia ajak jumpa…aku set aje…dia kata dia ada kursus kat KL ni…dia akan overnite kat Bussiness Inn Hotel…so dekat aje dengan tempat aku tinggal.

Seperti yang dijanjikan…dia soh aku datang kat bilik dia nombor dah lupa…Aku ni kali pertama nak main dengan mamat india…lagi pun dia kata…ini la kali pertama dia main dengan lelaki lembut cam aku ni…so aku bawak la kawan untuk menyedapkan hati aku ni..aku takut gak..kot kot dia ni cam mamat estet aje..lepas aje aku parked kete aku kat depan hotel tu…aku dengan kawan aku pun naik la hotel tu…malu gak..sebab maklum la…reception kat depan tu pandang semacam aje…aku ni biasa la..dreesing lelaki aje…sampai aje kat bilik dia…aku bell dia…terbuka aje pintu…aku setengah pengsan dengan kawan aku tu..sebab mamat ni bukan mamat estet…jangan tak caya…muka dia cam Anil Kapoor…tak caya sudah…bini kau nama bedah..kawin di Mekah..tetek dia beso sebelah..hehehehhee….

Dia pelawa aku masuk…so hajat hati tak nak introduce diri masa awal..sebab takut gak tak hensem….so aku nak pass kat kawan aku aje…tapi bila cam Anil Kapoor tu…tak jadi la nak nyamar…so kawan aku lak…aku tengok dah lain macam…planning asal nak kasi kat dia..tapi tak leh jadi..aku over shadow dia…aku kenal kan diri aku…so…we all sembang jab..aku dah kasi signal kat member aku tu..soh dia turun la..tunggu kat mana mana…dia paham…we all sambung cite..macam macam cite la…oppppsss..mamat ni dah kawin dah…ada anak 2…tak kisah la kata hati aku…janji aku boleh atasi prestasi wife dia..sambil sembang tu…..tangan aku merayap gak..aku tahu..jantan ni kalau kita tak mula kan dulu..sah sah dia tak nak nyer…malu la konon..piraaahhhhh..tapi bila dah mula kang..naik biru kita di buatnya…dah paham sangat dahhhhhhh…

AKu lak offer dia untuk massage..maklum ler dia naik bas..penat…so aku soh dia buka baju…dia ikut aje…aku soh dia pakai towel…dia ikut gak…aku ni pakar gak la dalam urut mengurut ni..sebab aku ni anak tukang urut…dia kata aku pandai urut..ye la tu…nak bodek la tu…sambil urut aku sembang la dengan dia…dia kata dia tak pernah puas dengan wife dia..sebab wife dia orang kampung yang tak pandai main…tak suka blowjob dia punya..kayu..ye la tu..banyak la kau punye cite…macam macam kau kondem wife kau..tapi dalam masa aku urut tu..aku sniff gak dia..kot kot ada bau badan…sah sah..confirm..cop sirim dia ni pembersih…aku rasa lega sikit…tak nak la aku bau kari ka minyak lenge ke…sampai aje jari jari aku ni kat pinggang dia..aku tarik sikit demi sikit towel tu dari paras pinggang…sampai la dia terbogel..amboiii..terbogel lagi…sebenarnya sengajakan…nak tengok gak bontot kuali ker bontot periuk…so aku rasa dia ni memang bersih punye orang..sebab ada chop sirim gak…heheheee…..aku cari urat sembelit dan urat kentut dia…nasib la tak kentut…kalau kentut mau aku humban dia ikut tingkap tu…tapi aku tengok bontot dia terkemut kemut la sebab sedap sangat dapat urutan berbisa dari anak tukang urut..sengaja aku mainkan jari aku kat pangkal buah dia..aku rasa kematu aje kat situ..keras la batang dia tu…aku urut urut kat pangkal batang dia yang kat lobang bontot dia tu…dia dah berdesih dah…sah sah tegang dan keras batang dia tu…ini urut bukan sebarang urut tau..ini urut untuk carik urat kasi keras dan kuat main…sebab aku ada belajar dari abah aku..aku carik lubang cincin dia dari belakang..abah aku kata lagi senang carik dari belakang…aku rasa buah dia bergerak gerak dan macam ada angin..aku urut buah dia…ada lendir…tak elok untuk jantan macam u all yang suka melancap dan kuat main…bila dah rasa ok sikit…aku soh dia telentang…mak aiiihhhhh….telentang aje dia…mata mak berpinar sekejab nyah..apa tak nya…keras macam besi…berurat…panjang..beso..semua nya kira complete la…bagi seorang jantan macam dia ni…hati aku dah dig dug…aku tengok mata dia..dia senyum aje kat aku…dia ingat aku takut??..alang alang seluk batang..eh eh batang lak..terlatah lak..alang alang seluk pekasam..biar sampai lendir keluar….betui ka mak cakap ni nyah…aaaaaaaaahhhh…tak kisah la nyah…mak pun..eh mak lak…aku pun urut la perut dia…aku rasa banyak angin…berbunyi perut dia sebab angin lari…pas tu aku pegi kat ari ari dia…kat situ angin lagi kuat….tapi tak ribut topan..akak malas dengan adik adik yang tak reti bahsa ni..hehehhee…lagi bertambah la keras batang mamat keling ni…eh eh…aku terperasan…laaaaaa..mamat ni rupanya dari spesis orang islam gak….veryt the clean gitu…sunat nyaaaaaaaaahhhh…mak suka!!!…memang cantik shape dia..kepala tak la kembang semangkuk cam kepala king cobra tu…selari dengan batang dia yang panjang tu…tekan tekan kat pangkal batang dia tu…urut ada isi sikit…nak kasi tang pangkal tu biar tak leh nak lentur lentur..ada la petua dia…sape sape nak berurut dengan mak…kena la sedia kan pengkerasnya..tak mahal…RM225 aje…RM200 tu sebab nak beli baju..nak melaram..heheheee…iisssshhhh…cite cite la..potong steam betul la…sorry nyahhhh….ni kan cite satira…

Aku tengok mata dia dah tutup rapat dah bila aku pegang batang dia…berdenyut denyut…aku genggam kuat kuat..fffuuuhhh..memang power giler mamat ni punye…tak ada lembik lembik dah…ya la..kari la pulak..sambil main main kat kepala batang dia tu…tangan aku satu lagi..main kat puting dia…sekejab kiri..sekejab kanan…aku tengok dia macam nak juling dah bila aku buat cam tu…steam giler dia..lepas tu…aku tengok mata dia cam mengharap aku kulum batang dia..aku paham…sikit demi sikit aku main dengan lidah aku kat kepala batang dia…aku tengok kaki dia dah terangkat dah…aku masuk kan batang dia pelan pelan dalam mulut aku..ngeliat manja dia…suara tertahan tahan…apa tak nya..panas suam la kot…lama gak aku berkeadaan begitu..sambil tu lidah aku main main kat kepala batang dia masa terendam kat dalam mulut aku…jari aku terus main kat puting dia…dia angkat kaki dia dalam keadaan lutut di atas…dia kangkang kan kaki dia…aku ni suka tengok orang siok cam nak mampus..aku pun apa lagi…bawak lidah aku kat antara pangkal batang dan lubang bontot dia…sebab clean aku sanggup laa…aku main main kat urat tu..apa lagi..terangkat bontot dia…sambil mengerang sedap…tengah tengah sedap tu…hand phone aku berdering…laaa..sape la pulak kacau ni…tak tau nombor sape…aku angkat…aku dengar kawan aku kat bawah dah marah marah kat aku dah…dia kata…”oooiiii..mau bikin anak ker”…hehehhee…..aku kata “give me 10 minit please”…dia kata…”kalau lambat aku balik naik teksi”..cam mana tuh..??…sape nak jawab??ada idea??…tolong jawab kan…

terus aku main mainkan lidah aku kat lubang bontot dia..fuuyyooooooo…lagi terangkat kaki dia..mengerang macam lembu kena sembelih…aku suka tengok mamat tu dalam keadaan cam tu..tak tentu hala..aku tau dia steam giler tu..lagi suka dan lagi kerap aku jolok lidah aku kat lubang bontot dia tu…aku tau sangat…dia memang suka…dan aku tau gak..lelaki memang suka kalau main lidah kat lubang bontot mereka…tak caya bet RM10.00. Dan aku percaya..mamat ni tak lama ni..aku sure memang akan pancut cepat ni…betul tekaan aku…sambil tangan aku goncang/melancap batang kote dia…sambil aku jilat bontot dia…aku rasa dah kembang semacam kote dia tu…macam air dah nak keluar dah..lagi laju aku buat…tau tau dia angkat tinggi bontot dia..sekali dengan kaki dia…crrruuttt..cruuutttt…dia klimak…aku tengok muka dia berkerut tahan sedap..jangan tak caya..air dia sampai kat muka dia..dia terus melancap sendiri…sambil mengerang..aku tau…ini akibat urutan aku kat batang kote dia tadi…urat dah betul…banyak sangat air dia…aku perati aje gelagat dia..tak kuasa mak nyah nak tolong dia lapkan..sendiri sedap sendiri buat la…lepas tu aku tengok dia len+++ cam orang lari 3000 km…terdampar lesu…dia tarik nafas dalam dalam..lepas tu dia lepas kan..baru la dia boleh becakap dengan aku..dia kata…aku ni sah sah memang tera dalam bidang urut dan main ni..ye ke ni???….

tak penah dia capai klimak cam gini sedap dia…angin dekat buah kote dan perut dah tak ada..memang la sedap bila klimak…jangan korang tak tau…lepas tu..hand set aku bunyi lagi…aku off terus..aku tau kawan aku dah marah dah tu..so aku cakap kat dia..i got to go…dia paham…so dia ambil duit..pas tu dia kasi kat aku..dia kasi aku RM100.00…dia kata ini bukan sebab khidmat sex..tapi khidmat urut aku kat dia..aku paham..dan aku terima aje duit tu….dia kata..lain kali dia akan call aku kalau dia datang KL lagi..so aku pun angguk aje la…aku bega bega sikit rambut dan baju aku..aku pun chiow…puas hati aku bila aku dapat takluk jantan yang kata dia orang tera..boleh tahan sampai 45 minit ke atas la…1 jam la..gebang je tu…dengan mak jangan main nyahhhh…mak tahu di mana kelemahan korang…hehehehhee…jangan cakap beso dan takbur…buruk padah nya…

Selang sebulan lepas tu..mamat ni call ..dia kata nak datang KL lagi..tapi kali ni aku kasi alasan lain..sebab nak balik kampung..wrong timing…dia call banyak kali gak la…lepas tu..dan lagi..dan lagi..tapi ..sorry….there is no reason…sebab malas aje…Itu lah paparan aku kal

Janice

Perempuan gemuk selalu cuba mengasingkan diri mereka dari kehidupan sosial kerana merasakan diri mereka yang hodoh dan besar. Mereka sering memikirkan semua lelaki hanya sukakan perempuan yang seksi seperti model-model. Tetapi sebenarnya mereka salah.

Aku mula berkenalan dengan Janice setelah dia menghantar e-mel untuk berkenalan denganku, setelah melihat profil aku dalam web dilaman ‘AFF’. Melalui penerangan yang diberikan, Janice ialah seorang wanita Cina yang berbadan gembal berumur lewat 30an. Walaupun kami hanya berhubung melalui e-mel dan bertukar-tukar fantasi terutamanya fantasi seks dengan wanita gemuk tetapi masih belum berjumpa secara peribadi. Ini ialah kerana kedudukanan geografi yang jauh antara kami; aku di Kuala Lumpur dan dia di Kuantan.

Walaupun dia sudah melihat gambar aku samada dalam profil AFF ataupun aku sendiri menghantar gambar digital melalui e-mel tetapi dia masih enggan untuk menghantar gambarnya. Katanya dia malu kerana dia kegemukan dan aku mungkin enggan terus berhubung dengannya jika aku melihat gambarnya kelak. aku cuba untuk memintanya memberi secara kasar ‘figure’nya tetapi dia masih enggan dan cuma berkata bila tiba masanya, aku sendiri akan melihat dia secara ‘live’ dan aku bebas untuk melakukan apa saja sebagaimana dalam fantasi kami. Mungkin juga Janice terlalu gemuk jikalau tidak mengapa dia masih ingin merahsiakan bentuk badannya.

Akhirnya setelah empat bulan kemudian, aku berpeluang berjumpa dengan Janice apabila aku ada kerja di Kemaman dan singgah semalam di Kuantan. Kami berjanji berjumpa di Grand Continental Hotel walaupun pada mulanya Janice masih lagi teragak-agak; tetapi apabila aku mengatakan walau bagaimanapun keadaannya kelak, aku akan masih menganggap dia sebagai kawan.

Aku menunggunya di lobby kerana orang ramai disitu dan mungkin Janice akan merasa lebih selesa dalam keadaan sedemikian. Masa menunjukkan jam 10.30 pagi iaitu Janice sudah lewat sejam, mungkin dia takut dan enggan bertemu. Aku terus mencapai Sunday Times dan membaca editorial. Apabila aku menyelak suratkhabar, tiba-tiba sudah tergegat seorang wanita Cina berkacamata oval, berambut lurus paras bahu, memakai blaus hijau muda dengan berseluar polyester sutera hitam. Berdiri 5 kaki 5 inci, sememangnya Janice gemuk, tetapi memang aku suka wanita berisi. Bibirnya yang bergincu merah jambu memberi senyuman menawan apa lagi dengan dua lesung pipitnya. Dia menyapa dan bertanya untuk mendapatkan kepastian bahawa saya adalah ‘date’ yang dijanjikan untuk bertemu hari itu. Janice meminta maaf kerana lewat, dia terpaksa singgah dahulu di pejabatnya mengurus sedikit hal (sebenarnya aku tahu kemudian bahawa Janice memang teragak-agak untuk berjumpa denganku).

Selepas berkenalan ringkas. aku mengajaknya ke Coffee House. Setelah memesan minuman dan ‘snack’, kami mula berbual mengenai semua topik semasa dan mengenai peribadi diri, kenangan lalu serta kegemaran masing-masing. Baru aku tahu bahawa Janice ialah ibu tunggal dengan dua orang anak. Dia telah dua tahun bercerai, setelah berat badannya naik selepas melahirkan anak kedua. Semenjak cerai, Janice menjadi takut menghadapi lelaki, mungkin dia menyalahkan dirinya yang gemuk adalah punca penceraiannya. Dia menjadi tidak sosial dan selalu menghabiskan masa lepas pejabat dirumah dan melepaskan ‘tension’nya dengan komputer. Aku simpati dengannya dan aku nyatakan tidak semua lelaki gemarkan wanita yang berbadan seperti peragawati. Manusia dilahirkan dengan kehendak yang sendiri dan dia sepatutnya bersyukur kerana walaupun badannya gemuk tetapi dia mempunyai personaliti yang disenangi oleh orang. Janice memberitahu bahawa aku ialah lelaki pertama yang sangup keluar dengannya dan mula merasa selasa denganku. Ini membuat perbualan kami menjadi rancak dan bersembang seolah kami sudah lama mengenali sesama sendiri. Mungkin sikap Janice yang peramah dan kesediaan aku mendengarnya membuat kami semacam serasi.Kami menjadi lebih bebas untuk menyentuh juga mengenai kesukaan seks kami dan mengimbas kembali emel-emel kami yang lepas terutamanya fantasi-fantasi seks. Aku juga merasa selesa berbual dengan Janice kerana senyuman yang ada padanya membuat hati aku tenang. Melihatkan kepada jam yang sudah hampir 11.30 pagi, lantas aku mengajak Janice ke bilik penginapan aku supaya kami boleh berbual lebih panjang dan privasi. Janice terus setuju dengan cadangan aku itu.

Sebenarnya aku memang akan merasa gementar setiap kali adanya penemuan sebegini, tetapi bau keharuman ‘floral’ CK Escape Janice sedikit sebanyak membantu meredakan gementar aku. Sepanjang perjalanan ke lif, aku asyik memikirkan apa yang akan terjadi apabila kami berada di bilik, bagaimana dan siapa akan mulakan dulu ‘foreplay’ nanti. Aku tidak ingat apa yang Janice katakan semasa kami berjalan ke lif atau semasa di dalam lif, aku tidak dapat menumpukan perhatian kepada perbualannya. Tetapi yang aku tahu, zakar aku sudahpun keras dan jika Janice pegang zakar aku pada masa itu, sudah pasti seluar jeans ’501′ku akan basah. Apabila kami melangkah keluar dari lif, aku merasakan diri aku mula mengeletar. Tidak pernah aku merasa gementar sampai begini, sehingga begitu susah untuk menjolok anak kunci ketombol pintu. Janice yang perasan keadaan aku dengan segera memegang tangan aku, menolong memasukkan anak kunci dan membuka pintu.

Sebaik sahaja kami masuk kedalam bilik dan menutup pintu, kami terus berpeluk seolah pergerakan kami dirancang. Rupanya Janice juga berpeluh, agaknya siapa yang lebih gementar?

Aku menekankan bibirku ke bibir Janice dan lidahku jauh kedalam mulutnya, meneroka setiap bahagian dalam mulutnya. Buah dadanya kuat menekan dadaku dan aku dapat merasa putingnya yang keras menembusi bajuku. Kami bergerak ke katil dan bersama rebah tanpa melepaskan kucupan kami. Sementara lidah kami berlawanan hebat, tanganku mencapai buah dadanya dan mula meramas lembut. Janice mengerang dan aku dapat rasakan badannya kejang sekejap. Dalam masa tidak sampaipun seminit macam dirasuk, kami sudahpun menanggalkan pakaian masing-masing dan berdiri bogel mengadap sesama sendiri. Aku lihat bra dan panties Audrey Brasiquenya sama warna dengan gincunya. Mata bertentang mata. Janice terdiam dan menutup rapat matanya seolah sengaja menyuruh aku meneliti dan mengkagumi bentuk badannya. Mataku mula menjelajah keseluruh badannya. Seperti yang aku harapkan, Janice mempunyai sepasang buah dada 40D yang putih dan cantik, kulit badannya masih tegang dan licin, pahanya sebulat bunting padi serta gebu dan pinggulnya lebar dengan punggungnya yang bulat menonggek. Walaupun sudah mempunyai dua orang anak, tetapi putingnya masih lagi merah. Aku rasa panjang putingnya yang keras menegak itu ada dalam satu inci. Nafasku mula kuat, aku tidak dapat menahan nafsuku, lantas aku terus menarik Janice dan menghisap putingnya dengan lembut, lidahku mengentel, memutar-mutarkan putingnya. Setiap kali aku mengigit putingnya, Janice mengerang manja, menguris-guris manja belakang badanku dengan kukunya yang panjang.

Janice cuba mencapai zakarku tetapi aku mengelak. Aku belum lagi bersedia, biar aku kawal keadaan dahulu, Janice mesti mengikut rentak aku. Janice merayu juga dan aku katakan jika dia masih berdegil, aku mungkin terpaksa mengikat tangannya. Janice tersenyum sambil berkata dia rela diikat. Agak terkejut juga aku bila Janice setuju untuk diikat. Disebabkan aku tidak bersedia, aku capai apa yang ada, aku gunakan talileher biru laut sutera corak plaid ‘Sapiro’ ku. Aku ikat pergelangan tangan Janice kebelakang, ini membuat buah dadanya tertolak lebih lagi kedepan. Aku berdiri diatas katil, melihat kebawah, keadaan Janice yang terikat, bogel dan tidak terdaya. Satu permandangan yang membuat aku lebih geram.

Aku melutut dan menghisap puting kirinya. Aku terus menghisap dan mengigit, sambil tanganku mengentel puting kanannya. Badan Janice mengeliat. Pahanya dihimpit rapat digesel-geselkan, mungkin cuba merangsangkan dirinya sendiri. Aku lepaskan hisapan aku pada putingnya dan mula menjilat seluruh badannya, dari lehernya yang pendek menurun keperut hingga ke bulu arinya. Semakin lidah aku kebawah semakin kuat gerangan Janice, pahanya lagi kuat digeselkan sesama sendiri. Sebaik sahaja mulut aku mencecah bahagian atas kemaluannya, Janice terus membukakan kangkangan seluas yang boleh dan dalam termengah-mengah dia menyuruh aku menjilat kelintitnya.

Aku melihat airnya yang membasahi kemaluannya dan keharuman baunya. Apabila kepalaku berada dicelah pahanya, Janice menolak pinggangnya kedepan membuatkan kemaluannya melekat kemuka aku. Aku gerakkan lidahku sepanjang kemaluannya sehingga kelubang duburnya. Serta mengulangi gerakan itu lebih kurang dua minit, menjilat seberapa banyak air lendirnya yang aku boleh. Janice mengeliat kekiri dan kanan, mengerang dalam nafasnya yang mengah itu.

Aku buka mulutku luas-luas dan cuba meletakkan seluruh kemaluan Janice kedalam mulutku. Aku sedut dan menjolok lidah aku jauh-jauh kedalam, lidah aku bergerak kiri kanan meneroka lubang faraj Janice. Aku bangun atas siku kiriku dan jari kanan mula mengentel kelintit Janice. Kelintitnya besar dan merah basah, menunggu untuk dihisap. Aku luaskan bibit farajnya, meletakkan hujung lidahku kehujung kelintitnya. Janice mengeluh dan badannya mula mengeletar. Rupanya Janice hampir capai klimak, dia terus kejang sekejap dan aku melihat lagi banyak air mengalir keluar. Aku alihkan lidah dan mula menjilat bersih semua airnya.

Aku jolokkan dua jariku kedalam lubang farajnya. Janice mengerang dan menolak punggungnya kedepan, membuat jari aku tambah kedalam. Air Janice semakin banyak keluar, aku tidak pernah melihat perempuan mempunyai begini banyak air. Jariku masuk keluar membawa lebih banyak lendir pekat yang putih. Setiap kali jari keluar, aku akan menjilat jariku hingga licin. Dan setiap kali jariku keluar juga, Janice menyuruh masukkan kembali jariku.

Aku terus menjolok jariku apabila aku turunkan kepalaku dan menghisap kelintitnya. Janice terus menolak-nolak punggungnya melawan jolokan jariku, airnya mengalir hingga membasahi lubang duburnya. Dengan membiarkan jari telunjuk dan jari hantuku dilubang farajnya, aku tekan perlahan-lahan jari kelingkingku kedalam lubang duburnya sehingga kepangkal jari. Janice semakin liar apabila merasakan jari-jari tangan kananku telah menakluk kedua-dua lubangnya. Dengan lidahku menghisap kelintitnya, jari-jariku memenuhi kedua-dua lubangnya dan tangannya sendiri terikat, Janice betul-betul menjadi tidak menentu. Nafasnya menjadi pendek dan gerangannya menjadi semnakin kuat. Kemutan kemaluan dan duburnya semakin kuat sehingga aku ingat jariku akan patah. Dengan keluhan terakhir, badannya betul-betul kejang, Janice menjadi lesu dan lemah. Matanya pejam kuyu dan peluh menitik di dahinya.

Janice terkulai layu dan penat. Aku lepaskan ikatannya dan ingin membiarkan dia berehat dahulu. Tetapi rupanya Janice terus menarikku dan mencium sambil menjilat mukaku yang masih penuh dibasahi oleh airnya tadi.

Kami baring beriringan, berehat lima minit sambil mencium manja dan memeluk. Janice meletakkan kepalanya di dadaku dan bermain-main dengan zakarku yang lembik sambil aku mengusap rambutnya yang lurus dan halus.

Janice membisik, “This is my first time with a man since the divorce”
Aku tersenyum dan berkata,”No wonder your juices can fill up a cup full”

Tiba-tiba Janice bangun dan berkata kini adalah gilirannya pula. Aku kaget sekejap bila Janice gunakan talileher aku tadi untuk mengikat tanganku sebagaimana aku mengikat tangannya tadi. Selesai sahaja mengikat tanganku, Janice membisikkan ketelingaku, “let’s see how you like it.” Aku tidak tahu samada untuk merasa takut atau seronok kerana aku belum pernah didominasi oleh wanita sebelum ini, apa lagi untuk mengikat aku. Kuat juga ikatannya, tak mungkin ikatan itu terlerai walaupun aku meronta.

Aku teringatkan lagu dari filem ‘Fatal Attraction’…..

Janice mula mencium muka dan leherku. Dia mula menjadi lebih ghairah. Mulutnya menurun kedadaku, mencium dan menjilat sepanjang perjalanannya. Aku pejamkan mata, biar hanya deria rasaku menikmati sentuhan lidah Janice. Janice menghisap dan mengigit lembut putingku. Putingku mengeras membalas gigitannya. Zakarku juga ikut mengeras, tergerak-gerak setiap kali Janice mengigit putingku, seolah adanya urat putingku yang menyambung terus kezakarku. Belum pernah mana-mana perempuna mengusik dan bermain-main putingku sedemikian; aku mungkin terpancut jika Janice meneruskan permainan. Padanlah perempuan memang suka sangat putingnya dihisap.

Janice meneruskan kucupannya, turun ke perut dan terus ke bawah, mengigit mana-mana kulit tubuhku yang disentuhi. Dia tidak berbuat kasar tetapi dengan lembut dan bernafsu. Aku dapat merasakan kepala zakarku mengembang dan bila-bila masa air maniku akan terpancut keluar. Aku cuba menahan. Lagi dekat jilatannya ke zakarku, lagi ghairah Janice mengodaku. Aku dapat rasakan lidahnya di pangkal zakarku tetapi…. terhenti di situ.

Aku buka mataku, ingin tahu mengapa Janice berhenti. Rupanya dia sedang memasukkan dua jari kirinya ke dalam lubang farajnya. Dengann jarinya yang berlendir itulah, Janice mengosok-gosok keseluruh zakarku, membasahi dengan lendirnya dari pangkal hinggalah ke hujung batang zakarku.

Janice beralih kehujung kakiku, melutut. Mulutnya didekatkan ke zakarku dan menjilat kembali air farajnya yang melekat di zakarku tadi. Sekali lagi Janice mengambilkan air lendirnya dari lubang farajnya tetapi kali ini mengosok-gosok membasahi buah zakarku. Kemudian dia mula mengulum buah zakarku, sebuah setiap kali, menjilat air farajnya sebagaimana yang dilakukan pada zakarku tadi. Aku katakan aku sudah tidak tahan dan mungkin air mani aku akan keluar bila-bila masa jika dia terus mengoda aku begitu. Janice berhenti mengulum buah zakarku dan senyum.

Dia bangun dan membisik ke telinga kananku,”I got something else in my mind”.

Janice merangkak ke kepala katil, punggungnya disandarkan ke ‘headboard’ dan bertinggung menghadap ke kaki katil. Dia mengangkat kaki kanannya melampaui kepalaku, meletakkan kemaluannya betul-betul dimulutku. Air Janice menitis ke hidungku, kelintitnya terkeluar mengenai bibirku. Aku bukakan mulutku dan cuba menghisap kelintitnya. Janice mula menyental-nyental kemaluannya kemukaku. Aku hanya mampu menyelirkan lidahku sahaja, menjilat apa sahaja yang mengenainya. Susah juga aku nak bernafas, apa lagi dengan pahanya yang besar dan berisi, betul-betul menyepit kepalaku. Setelah puas, Janice bergerak ke depan sedikit supaya kini lubang duburnya pula berada diatas mulutku. Seolah aku faham maksud Janice, aku jelirkan lidahku ke lubang duburnya. Janice menonyok punggungnya ke mulutku, memaksa lidah aku lebih dalam ke lubangnya. Janice mengerang dan berkata dia akan klimaks bila-bila masa sahaja dan terus memuaskan dirinya diantara kepitan pahanya di kepalaku. Sepanjang aksi itu, Janice sedikit pun tidak menyentuh zakarku. Zakarku yang keras dan tegang bersendirian, hanya sekali-kali air penghawa dingin terkenanya.

Janice terus menyental kemaluannya ke mukaku. Setelah sepuluh minit, baru Janice tunduk dan menghisap zakarku serta menarik-narik buah zakarku. Lega sikit aku. Zakarku akhirnya dilayan juga. Janice betul-betul menyedut kuat zakarku sambil jarinya menjolok lubang duburku.

“Aarg, cannot stand it! Deep throat me, Janice!” aku menyuruh Janice.

Aku memancutkan air maniku ke mulutnya dan tidak lama kemudian, Janice sendiri memancutkan airnya ke mulutku. Ini satu pengalaman yang baru bagiku apa lagi dengan tangan yang diikat.

Badan Janice berhenti bergerak tetapi dia masih terus menghisap zakarku yang sudahpun lembik sedikit, aku rasa dah kering kantung buah zakarku dihisapnya. Mungkin air mani aku banyak juga yang keluar kerana aku terasa buah zakarku dililihi air pekat yang suam.

Aku yang masih diapit dengan pahanya, tidak dapat berbuat apa-apa kecuali terus menjilat kemaluannya.

Setelah Janice puas menghisap zakarku, dia pun bangun dan melepaskan ikatan tanganku. Janice meminta maaf kerana membuat aku begitu. Dia terlalu gian dan tidak dapat mengawal perasaannya. Aku tidak berkata apa-apa kerana aku sendiri sangat merasa puas.

Kami baring sebentar. Jam ‘Oris’ku sudah menunjukkan pukul 1.40 tengahari. Selepas mandi bersama, kami melakukan seks sekali lagi dan akhirnya zakarku dapat juga merasa kemutan farajnya.

Kami memesan makanan tengahari dan terlelap kepenatan juga kekenyangan sehingga petang. Sedar-sedar aku lihat jamku sudahpun pukul 5.00 petang dan bila aku pandang ke bawah, Janice dah mula menghisap zakarku yang sengal-sengal keperitan…..

Selepas penemuan tersebut, kami jarang berjumpa (kerana berjauhan) tetapi apabila dapat bertemu, naik letih juga aku melayan Janice; badan besar selera dia pun besar. Sehingga sekarang, kami masih berhubung samada e-mel ataupun telefon.

sebab cinta

first time aku main dgn bf aku. kat hotel area subang. best gila. tak taw nk ckp cane. mula2 kitorang baring, then dye start pelok n ciom2 mulut n leher aku. ak ni pntg dye pgg sket, da bsh, haha. cpt stim ak ni. ms tgh baring tu, ak rs btg dye da keras. da puas ciom2, dia naik n baring atas ak. dia soh ak kangkang, ak pon ikot je la. dye bukak suar dye. then dye bukak lak suar dlm aku. btg dia besar. geram je aku tgk. dia isap2 puting ak. huhu. masa ni ak mmg da tak thn. dia jilat2 cipap aku yg da basah gila tu. then, dia ajak aku main. ak ckp xnk. ak takot. dia ckp xpe. dia ade takkan tggl aku (ayat laki biase la kan). hmm.. dia paksa btg dia masuk dalam lubang cipap ak. ak tolak2 tapi dia lagi kuat. huhu. btg dia takleh nak masok, ye la, aku anak dara lagi masa tu. mmg la ketat gila nak mampos. dia tekan slow btg dia. ak da nak nangis sbb sakit. dia soh ak thn. ak thn la. pastu dia jolok kuat gila. skali je tros habis masok sume batang dia dalam cipap ak. lepas tu dia sorong tarik ar pelan2. ak ckp tak sakit da. sedap. hihih. dia cium2 mulut aku, isap puting aku, pelok aku kuat2. rs disyangi gila ar ms tuh. main pny main, lepas 5 minit, dia pancot. ak dpt rasa dia terpancut sket kat dalam cipap aku, baru dia kuarkan n pancut kat tetek aku. huhu. ak cakap sedap n best. dia senyum je. then, kitorang pon mandi dua orang. habis je mandi, main lagi. tido. bangun tido je kami pon main lagi. sampai melecet cipap aku n btg dia. malam tu je kitorang da main 10 kali. kuar hotel jap sbb nak makan je. balik je main lagi. hahaha. sampai aku nak jalan n duduk pon sakit. aku jalan kene kangkang sket. sampai skang kitorang still main lagi. kdg2 kat hotel, umah dye, and umah aku. sayang sangat2 kat dye. tapi skang lagi best, sbb dia tahan lama, kitorang penah main sampai 2jam, mcm2 style. rabak cipap aku dia kerjakan. da berapa gelen air duit dia masok dalam cipap aku pon tak taw la. dia tak ske pancot luar. aku pon ske dia pancot dalam cipap aku sbb rasa best sgt. kalu dia pancut luar, rasa mcm main tak habis. haha. tapi dialah yang pertama n aku harap dia jugak yg terakhir. ak relakan je main dgn dia sbb ak syg sgt2 kat dia. penah kitorang dok sama sebulan kat umah dia, hari2 main. aku n dia mmg boleh kata kuat main. pantang berjumpa. tiap2 minggu, mesti aku nak main dgn dia. ak taknak org lain. aku nak dia je.

Sunday, March 20, 2011

Awek kuat kemut

Kemut,kemut..kemut la pula, awek kuat kemut syok sangat cipapa awek yang ketat, siap kemut lamalama tu pula.

Awww ..syok kemut pula tak jadi main awek kat katil ni dah syok buka baju ,body full mask skin care laa..Awek aku ni kuat kemut dan cipap dia tujah burit bagi jalan konek aku yang besar.

SEX HANGAT SCAMDAL SERU GADIS MELAYU BOGEL

Thursday, March 17, 2011

Nafsu Pada Bini Orang

Sebagaimana kebanyakan lelaki lain, aku mempunyai nafsu terhadap perempuan. Yalah, lelaki mana yang tidak, kecuali yang gay sahaja. Tetapi nafsu aku ini bukannya pada anak dara sunti, tetapi pada perempuan yang telah berkahwin pada isteri orang lain. Nak tahu kenapa? Aku pun tak tahu. Mungkin sebab thrill untuk memikat perempuan yang telah berpunya. Kalau anak dara tu senang lekat sebab dia pun sedang mencari jugak.

Isteri orang ni lagi susah nak tackle, dan apabila dah dapat bukannya boleh bawak keluar sesuka hati di taman. Kena sorok-sorok dan senyap-senyap dari pengetahuan suaminya dan masyarakat yang lain. It is the thrills and the adventures of cheating with another man's wife are the ones that made it really erotic. Aku mula mengenali nafsuku ini bila aku bertemu Zarina, isteri rakan karibku Kamal, semasa kami belajar di overseas.

Zarina ni memang cantik orangnya. Kulitnya yang sawo matang beserta dengan rupa paras gadis kampung Melayu menyebabkan aku geram padanya dan menambahkan keinginan untuk aku take up the challenge untuk memikatnya. Obsesi aku terhadap Zarina semakin membuak dari hari ke hari. Setiap malam, aku teringatkan wajahnya. Aku sanggup mengumpul gambar-gambarnya yang aku ambil tanpa pengetahuannya dengan menggunakan kamera zoom aku, dan kemudian merenung gambarnya itu setiap malam sambil melancap batang zakar aku sehingga ke klimaksnya sambil berfantasi seolah-olah aku menyetubuhi Zarina.

Tahun berganti tahun. Kami semua telah pulang ke Malaysia sibuk dengan karier masing-masing. Zarina dan Kamal telah mempunyai tiga orang anak, dan aku pula telah mempunyai seorang girlfriend bernama Linda. Walaupun sibuk dengan tugas masing-masing, kami sentiasa membuat gathering setiap hujung minggu: semua rakan-rakan akan berkumpul di rumah masing-masing mengikut giliran dari minggu ke minggu. Setiap gathering, aku mendekati Zarina, mencium perfume yang dipakainya dan menghidu rambutnya tanpa disedari olehnya, suaminya mahupun rakan-rakan yang lain.

Kadangkala, aku akan mengambil gambar group kami (kononnya), tetapi sebenarnya aku zoom kamera hanya pada Zarina seorang. Hubunganku dengan Linda adalah intim hanyalah sebab aku berfantasi bahawa Linda itu adalah Zarina. Setiap kali aku meniduri Linda, aku memejamkan mataku dan menganggap yang aku sebenarnya sedang menjamah tubuh Zarina.

Walaupun kadang-kala aku memanggil nama "Ina" semasa aku sedang bersetubuh dengan Linda, dia tidak perasan kerana nama mereka hampir sama. Sehinggalah satu hari apabila Linda mengajak aku berkahwin, aku sedar bahawa selama ini aku telah menipunya-yang aku telah menggunakannya untuk memuaskan nafsu aku sendiri.

Thus ragged :zarina zainuddin pic,cerita skandal artis,istri curang,kisah bini orang,bini,curang,skodeng,birahi skodeng.

SEX HANGAT SCAMDAL SERU GADIS MELAYU BOGEL

Sunday, March 13, 2011

Minah Kolej Yang Virgin

Semenjak aku ditawarkan kerja sebagai guru ni, aku cukup risau mendengar kabar angin yang bertiup. Jawatan inipun hanya sebagai guru sandaran sahaja setelah aku beberapa bulan menjadi penganggur terhormat dengan memegang ijazah dari sebuah universiti. Itu pun setelah aku dah mula jenuh mendengar leteran abah dan rungut ibu kerana mereka kata aku ni memilih kerja sangat.

Sudah tidak tahan rasanya, nasib baiklah aku ada kawan lama yang bekerja di Pejabat Pendidikan Daerah yang membuka tawaran pengambilan guru sandaran. Jadi, peluang untuk mengelakkan diri dari terus menjadi bahan rungutan ini tidak kulepaskan begitu sahaja.

Sememangnya aku tahu bahawa diri aku ni tidak layak untuk menjadi pendidik, tapi apa boleh buat. Sudah keadaan yang memaksa aku untuk melupakan ketidakbolehanku itu. Borang permohonan aku isi alah kadar aje, tidak mengharapkan sangat. Tapi bila dah rezeki itu telah ditentukan milik kita, dan ia memang benar akan menjadi milik kita tanpa kita sangka sekalipun. Aku menerima surat jawapan dengan perasaan berbelah bagi juga sebab aku takut nanti aku tak mampu untuk menunaikan tanggungjawab yang telah diamanahkan atas bahuku ini.

Namun, abah dan ibu mula tersenyum mendapat berita itu kerana mereka tahu anak gadis mereka ini memang boleh memikul amanah itu.

"Ah, mereka tidak tahu keadaan aku sebenarnya!" Bisik hati kecilku.

This tags : cerita berahi, cerita ghairah, cerita panas,cerita dewasa bersetubuh, cerita bogel, cerita bogel erra fazira,cerita bogel zarina zainuddin,cerita seks melayu,kisah seks, koleksi cerita bogel

SEX HANGAT SCAMDAL SERU GADIS MELAYU BOGEL

Friday, March 11, 2011

Berniaga di pasar Malam

Berniaga di pasar malam bukan menjadi minat aku. Tetapi oleh
kerana itu sahaja peluang yang aku ada bersama suami ku maka penat pun
tak apalah. Berniaga beberapa bulan rasa seronok tu datang juga kepada
aku. Apatah lagi apabila melihat untung yang mendatang. Nasib menjual
di pasar malam ni bukan menentu tapi itulah sumber rezeki kami berdua.
Aku dah satu tahun lebih berkahwin dengan suami ku. Belum dapat anak
dan kami seronok dengan cara hidup kami. Lama-lama berniaga ni telah
menimbulkan tabiat baru pula kepada kami. Paham-paham saja lah apabila
balik
dari berniaga tentunya tengah malam, kalau tempat tu dekat kami cepat
sampai ke rumah tetapi kalau jauh kadang kala pagi baru kami sampai.

Suami aku ni pulak boleh tahan juga kuat seksnya. Oleh kerana itu
kami kadang kala berenjut dalam van di tepi jalan saja. Di tempat rehat
leboh raya dan kadang kala di tepi air terjun tempat rehat peranginan
itu pun kalau kebetulan tak ada orang. Berniaga di pasar malam ni
menyebabkan kami sentiasa berada di atas jalan. Oleh itu melakukan
hubungan seks di atas van merupakan lumrah bagi kami.

Tabiat suami aku pulak yang aku dapat perhatikan kalau pelanggan
yang datang tu ramai yang seksi sebab kami menjual kain, maka malam tu
pasti aku akan dikerjakan habis-habisan. Bukan aku tak suka tapi
maklumlah buat kerja tepi jalan, kadang-kadang bimbang juga suara aku
mengeluh, mengerang dan mejerit tu di dengari orang. Aku pulak bila dah
sampai tahap kena talu tu lupa pulak nak kontrol volum.

Satu lagi tabiat pelik suami aku ialah dia sentiasa meminta aku
memakai pakaian yang ketat atau seksi semasa menjual. Kalau boleh
biarlah buah dada aku ni hampir nak keluar dari leher baju. Kalau boleh
biar seluar jeans yang aku pakai tenggelang dalam lurah ponggong aku
ketatnya. Kata nya nak lariskan perniagaan. Aku ikut saja. Hasilnya
pun menyeronokkan sebab walau pun kami menjual kain untuk kaum hawa
sahaja tetapi lelaki pun datang juga membelinya. Tak kurang lah yang
menggatal ketika membeli kaintu. Suami aku sporting. Kalu lelaki yang
jadi pelanggan, dia akan ke belakang gerai biar aku yang melayan
pelanggan. Tapi kalau perempuan yang datang terutama yang seksi tu maka
dia lah yang ke depan. Aku terpaksalah buat-buat lipat kain di
belakang.

Dalam pemerhatian aku ramai juga jantan yang steam kat aku sebab
semasa aku layan mereka kadang kala ada yang ambil peluang menjamah
tangan aku. Menyiku buah dada, menggesel balaknya ke ponggong aku
terutamanya semasa melihat kain yang aku pamirkan. Bukan suami aku tak
tahu tapi dia buat-buat tak tahu. Selalu sangat aku merasa balak yang
menggesel belakang atau ponggong aku tu . Kadang kala terasa sangat
keras dan bersarnya dan kadang kala tidak lah begitu perasan. Kalau aku
di rangsang begitu, pastinya aku pun giankan balak suami aku. Masa tu
kalau dia tak bagi pun aku akan minta terutamanya dalam perjalanan
pulang. Masatu ganaslah permainan kami.

Aku teringat satu hari seorang pemandu lori mengetuk dinding van
kami di perhentian di lebuh raya.. Masa kami mula buat tu, tak ada pun
lori dia tetapi setelah kami klimeks, aku pun menjerit agak kuat
tiba-tiba saja orang teruk dinding van kami. Suami aku cepat-cepat
kenakan pakaian sedang aku terlentang di lantai van.di atas bungkusan
lain yang memang kami atur sedemikian rupa agar ada ruang untuk kami
bersetubuh cukup dan selesa.

Apabila suami aku keluar dari van pemandu lori itu tersengeh saja.
“Apa hal?” tanya suami aku “Tumpang sekaki” pinta pemandu tersebut.
Suami aku yang hanya berseluar jean masuk semula ke dalam van.
“Pemandu lori tu minta nak main dengan Ana” terang suami ku kepada aku.
Pada ketika tu aku duduk bersandar ke dinding van.
“Abang!!! takkan abang nak bagi Ana main dengan orang lain?”
“Abang tak kesah kalau Ana nak”
“Berapa orang tu bang?”
“Dia sorang saja”
Aku kebingongan. Sambil mengesat air mani suami aku yang masih
meleleh dari cipap aku merenong mata suami aku dalam kegelapan.
“Abang tak apa ke?”
“Abang tak kesah”
” Emmm panggilah tapi sekali saja tau”
Suami aku keluar van. Dia menyatakan persetujuan. Tiba-tiba orang
tu tanya “Berapa?’
“Berapa?” tanya suami aku yang tak faham.
” Ya lah RM ..berapa”
Suami aku masuk semula ke dalam van. “Dia tanya berapa ringgit nak
kenakan dia?”
Tak pernah pulak aku terfikir tentang bayaran ni. Aku diam sejenak
“lima puluh udahlah bang” Suami aku keluar dari van “lima puluh dan
eeeer sekali saja”
Orang tu keluarkan dompetnya dan menghulurkan not RM50 kepada
suami aku. Dia pun merangkak naik ke atas van dan terus ke atas aku
sekali yang sudah pun baring semula dengan kaki terkangkang.

Kami bermain cara mudah sahaja. Tak ada mesra-mesra. Balaknya dah
cukup keras apabila dia anik ke atas tubuh aku. Besar dan panjang.
Namun aku dapat menerimanya dengan mudah sebab telah dilincinkan oleh
suami aku sebelum itu.

“Besarnya bang” bisik aku ke telinganya. Dia menghayun dengan
perlahan. Aku mengangkat kaki tinggi biar dia masuk dengan lebih dalam
lagi.

“Ohhhh” keluh aku “kerasnya….” Aku memeluk tubuhnya erat
bagaikan bergantungnya darinya supaya tidak terjatuh dari tebing yang
tinggi. Hampir 20 minit aku klimeks dan sekali lagi selepas 10 minit
berikutnya. Orang yang menyetubuhi aku masih kuat dan steady. Aku tak
tanya bila dia nak klimeks Cuma aku mengerang dan mengeluh menikmati
pemberiannya.

Aku tak tahu apa yang dibuat oleh suami aku di luar sana dan aku
sudah tidak peduli lagi. Cuaca malam yang dingin di tambah dengan
air-con van kini tidak memberi kesan lagi. Aku berpeluh dari hujung
rambut sampai hujung kaki, paha yang mengangkang kini kian terasa
lenguhnya.

“Lagi bangggggg ana nak pancut sekali lagi niiiiii”

Orang itu memperlajukan pergerakannya. Aku tak tahu apa yang harus
aku buat lagi. Aku dihayun sepenuhnya padat dan padu. Aku pasti selepas
ini aku tidak akan dapat berdiri tegak lagi. Bahagian bawak paha aku
bagai tak terasa lagi. Seluruh ransangan aku tertumpu kepada cipap aku
yang terus diterjah terus menerus. Aku mengelepar apabila aku pancut
kali ke tiga , tangan aku mencekam belakangnya. Suara aku
meninggi. Ketika itu aku merasakan balaknya memancut panas ke dalam
cipap aku. Aku tak tahu apa yang aku kata lagi Cuma jeritan nikmat yang
tidak dapat aku bayangkan lagi apabila menerima berdas-das pancutan
darinya. Hangat dan banyak.

Apa bila semuanya reda. Dia bangkit dari atas tubuh aku yang kini
macam kain buruk. Aku membelai tangannya.
“Ganaslah abang ni”
Dia mencabut balaknya dari cipap aku yang banjir dengan air mani.
“Tak suka ?” tanyanya rengkas.
“Puas” jawab aku rengkas. Dia mengenakan zip seluarnya dan
menyarung kemeja T nya.
“Abang” bisik aku perlahan. Dia menoleh kepada aku sebelum membuka
pintu van.
Aku mengucup bibirnya . “Sapa nama abang sebab Ana nak ingat
sampai bila-bila”
Tangannya meramas buah dada aku dan sebelah lagi ponggong aku yang
bulat.
“Jimie” jawabnya rengkas. Lalu keluar dari van.
Ketika suami aku masuk ke dalam van aku bersandar semula ke
dinding van.
“Ana OK?” ketika itu kedengaran enjin lori bergerak.
“Separuh mati bang…separuh mati…” jawab aku
“Kita balik ?” tanya suami aku.
“Abang sajalah yang pandu sorang biar Ana tidur di belakang ni”
Aku merebahkan diri ke celah-celah bungkusan kain.
Suami aku menutup pintu van dan naik ke tempat pemandu. Sebentar
kemudian van bergerak dan aku hanyut ke dalam mimpi. Bertelanjang bulat
dan terkangkang.
Walau siapa pun Jimie..aku tidak akan melupainya sampai bila-bila.

Aduh Ayah

Aku adalah anak tunggal. Ibuku adalah seorang wanita yang disiplin dan
agak keras sedangkan ayahku kebalikannya bahkan bisa dikatakan bahwa
ayah di bawah bendera ibu. Bisa dikatakan ibulah yang lebih mengatur
segala-galanya dalam keluarga. Namun, walaupun ibu keras, di luar rumah
aku termasuk cewek bandel dan sering tukar-tukar pacar, tentunya tanpa
sepengetahuan ibuku. Tapi suatu saat, pada saat aku duduk di kelas 2
SMA, ibuku pergi mengunjungi nenek yang sakit di kampung. Dia akan
tinggal di sana selama 2 minggu. Hatiku bersorak. Aku akan bisa bebas di
rumah. Tak akan ada yang memaksa-maksa untuk belajar. Aku juga bebas
pulang sore. Kalau Ayah, yah.. dia selalu kerja sampai hampir malam.

Pulang sekolah, aku mengajak pacarku, Anton, ke rumah. Aku sudah
beberapa kali mengadakan hubungan kelamin dengannya. Tetapi hubungan
tersebut tidak pernah betul-betul nikmat. Selalu dilakukan buru-buru
sehingga aku tidak pernah orgasme. Aku penasaran, bagaimana sih
nikmatnya orgasme?

Singkat cerita, aku dan Anton sudah berada di ruang tengah. Kami merasa
bebas. Jam masih menunjukkan angka 3:00 sedangkan ayah selalu pulang
pukul enam lewat. So, cukup waktu untuk memuaskan berahi. Kami duduk di
sofa. Anton dengan segera melumat bibirku. Kurasakan hangatnya bibirnya.
“Ah..” kurangkul tanganku ke lehernya. Ciumannya semakin dalam. Kini
lidahnya yang mempermainkan lidahku. Tangannya pun mulai bermain di
kedua bukitku. Aku benar-benar terangsang. Aku sudah bisa merasakan
bahwa vaginaku sudah mulai basah. Segera kujulurkan tanganku ke perut
bawahnya. Aku merasakan bahwa daerah itu sudah bengkak dan keras. Kucoba
membuka reitsleting celananya tapi agak susah. Dengan segera Anton
membukakannya untukku. Bagai tak ingin membuang waktu, secara bersamaan,
aku pun membuka kemeja sekolahku sekaligus BH-ku tapi tanpa mengalihkan
perhatianku pada Anton. Kulihat segera sesudah CD Anton lepas,
senjatanya sudah tegang, siap berperang.

Kami berpelukan lagi. Kali ini, tanganku bebas memegang burungnya. Tidak
begitu besar, tapi cukup keras dan berdiri dengan tegangnya. Kuelus-elus
sejenak. Kedua telurnya yang dibungkus kulit yang sangat lembut, sungguh
menimbulkan sensasi tersendiri saat kuraba dengan lembut. Penisnya
kemerah-merahan, dengan kepala seperti topi baja. Di ujungnya berlubang.
Kukuakkan lubang kecil itu, lalu kujulurkan ujung lidahku ke dalam.
Anton melenguh. Expresi wajahnya membuatku semakin bergairah. “Ah..”
kumasukkan saja batang itu ke mulutku. Anton melepaskan celana dalamku
lalu mempermainkan vaginaku dengan jarinya. Terasa sentuhan jarinya
diantara kedua bibir kemaluanku. Dikilik-kiliknya klitorisku. Aku makin
bernafsu. Kuhisap batangnya. Kujilati kepala penisnya, sambil tanganku
mempermainkan telurnya dengan lembut. Kadang kugigit kulit telurnya
dengan lembut.

“Nit, pindah di lantai saja yuk, lebih bebas!”
Tanpa menunggu jawabanku, dia sudah menggendongku dan membaringkanku di
lantai berkarpet tebal dan bersih. Dibukanya rok abu-abuku, yang tinggal
satu-satunya melekat di tubuhku, demikian juga kemejanya. Sekarang aku
dan dia betul-betul bugil. Aku makin menyukai suasana ini. Kutunggu, apa
yang akan dilakukannya selanjutnya. Ternyata Anton naik ke atas tubuhku
dengan posisi terbalik, 69. Dikangkangkannya pahaku. Selanjutnya yang
kurasakan adalah jilatan-jilatan lidahnya yang panas di permukaan
vaginaku. Bukan itu saja, klitorisku dihisapnya, sesekali lidahnya
ditenggelamkannya ke lubangku. Sementara batangnya tetap kuhisap. Aku
sudah tidak tahan lagi.

“Ton, ayo masukin saja.”
“Sebentar lagi Nitt.”
“Ah.. aku nggak tahan lagi, aku mau batangmu, please!”
Anton memutar haluan. Digosok-gosokannya kepala penisnya sebentar lalu..
“Bless..” batang itu masuk dengan mantap. Tak perlu diolesi ludah untuk
memperlancar, vaginaku sudah banjir. Amboy, nikmat sekali.
Disodok-sodok, maju mundur.. maju mundur. Aku tidak tinggal diam.
Kugoyang-goyang juga pantatku. Kadang kakiku kulingkarkan ke pinggangnya.

Tiba-tiba, “Ah.. aku keluar..” Dicabutnya penisnya dan spermanya
berceceran di atas perutku.
“Shit! Sama saja, aku belum puas, dia sudah muntah,” rungutku dalam hati.
Tapi aku berpikir, “Ah, tak mengapa, babak kedua pasti ada.”
Dugaanku meleset. Anton berpakaian.
“Nit, sorry yah.. aku baru ingat. Hari ini rupanya aku harus latihan
band, udah agak telat nih,” dia berpakaian dengan buru-buru. Aku
betul-betul kecewa.
“Kurang ajar anak ini. Dasar egois, emangnya aku lonte, cuman memuaskan
kamu saja.”
Aku betul-betul kecewa dan berjanji dalam hati tak akan mau /main/ lagi
dengannya. Karena kesal, kubiarkan dia pergi. Aku berbaring saja di
sofa, tanpa mempedulikan kepergiannya, bahkan aku berbaring dengan
membelakanginya, wajahku kuarahkan ke sandaran sofa.

Kemudian aku mendengar suara langkah mendekat.
“Ngapain lagi si kurang ajar ini kembali,” pikirku. Tapi aku memasang
gaya cuek. Kurasakan pundakku dicolek. Aku tetap cuek.
“Nita!”
Oh.. ini bukan suara Anton. Aku bagai disambar petir. Aku masih
telanjang bulat.
“Ayah!” aku sungguh-sungguh ketakutan, malu, cemas, pokoknya hampir mati.
“Dasar bedebah, rupanya kamu sudah biasa main begituan yah. Jangan
membantah. Ayah lihat kamu bersetubuh dengan lelaki itu. Biar kamu tahu,
ini harus dilaporkan sama ibumu.”
Aku makin ketakutan, kupeluk lutut ayahku, “Yah.. jangan Yah, aku mau
dihukum apa saja, asal jangan diberitahu sama orang lain terutama Mama,”
aku menangis memohon.

Tiba-tiba, ayah mengangkatku ke sofa. Kulihat wajahnya makin melembut.
“Nit, Ayah tahu kamu tidak puas barusan. Waktu Ayah masuk, Ayah dengar
suara-suara desahan aneh, jadi Ayah jalan pelan-pelan saja, dan Ayah
lihat dari balik pintu, kamu sedang dientoti lelaki itu, jadi Ayah intip
aja sampai siap mainnya.”
Aku diam aja tak menyahut.
“Nit, kalau kamu mau Ayah puasin, maka rahasiamu tak akan terbongkar.”
“Sungguh?”
Ayah tak menjawab, tapi mulutnya sudah mencium susuku. Dijilatinya
permukaan payudaraku, digigitnya pelan-pelan putingku. Sementara
tangannya sudah menjelajahi bagian bawahku yang masih basah. Ayah segera
membuka bajunya. Langsung seluruhnya. Aku terkejut. Kulihat penis ayahku
jauh lebih besar, jauh lebih panjang dari penis si Anton. Tak tahu aku
berapa ukurannya, yang jelas panjang, besar, mendongak, keras, hitam,
berurat, berbulu lebat. Bahkan antara pusat dan kemaluannya juga berbulu
halus. Beda benar dengan Anton. Melihat ini saja aku sudah bergetar.

Kemudian Aku didudukkannya di sofa. Pahaku dibukanya lebar-lebar. Dia
berlutut di hadapanku lalu kepalanya berada diantara kedua pangkal
pahaku. Tiba-tiba lidah hangat sudah menggesek ke dalam vaginaku. Aduh,
lidah ayahku menjilati vaginaku. Dia menjilat lebih lihai, lebih lembut.
Jilatannya dari bawah ke atas berulang-ulang. Kadang hanya klitorisku
saja yang dijilatinya. Dihisapinya, bahkan digigit-gigit kecil. Dijilati
lagi. Dijilati lagi. “Oh.. oh.. enak, Yah di situ Yah, enak, nikmat
Yah,” tanpa sadar, aku tidak malu lagi mendesah jorok begitu di hadapan
ayahku. Ayah “memakan” vaginaku cukup lama. Tiba-tiba, aku merasakan
nikmat yang sangat dahsyat, yang tak pernah kumiliki sebelumnya.

“Oh.. begini rupanya orgasme, nikmatnya,” aku tiba-tiba merasa lemas.
Ayah mungkin tahu kalau aku sudah orgasme, maka dihentikannya menjilat
lubang kewanitaanku. Kini dia berdiri, tepat di hadapan hidungku,
penisnya yang besar itu menengadah. Dengan posisi, ayah berdiri dan aku
duduk di sofa, kumasukkan batang ayahku ke mulutku. Kuhisap, kujilat dan
kugigit pelan. Kusedot dan kuhisap lagi. Begitu kulakukan
berulang-ulang. Ayah ikut menggoyangkan pantatnya, sehingga batangnya
terkadang masuk terlalu dalam, sehingga bisa kurasakan kepala penisnya
menyentuh kerongkonganku. Aku kembali sangat bergairah merasakan keras
dan besarnya batang itu di dalam mulutku. Aku ingin segera ayah memasuki
lubangku, tapi aku malu memintanya. Lubangku sudah betul-betul ingin
“menelan” batang yang besar dan panjang.

Tiba-tiba ayah menyeruhku berdiri.
“Mau main berdiri ini,” pikirku.
Rupanya tidak. Ayah berbaring di sofa dan mengangkatku ke atasnya.
“Masukkan Nit!” ujar Ayah.
Kuraih batang itu lalu kuarahkan ke vaginaku. Ah.. sedikit sakit dan
agak susah masuknya, tapi ayah menyodokkan pantatnya ke depan.
“Aduh pelan-pelan, Ayah.”
Lalu berhenti sejenak, tapi batang itu sudah tenggelam setengah akibat
sodokan ayah tadi. Kugoyang perlahan. Dengan perlahan pula batang itu
semakin masuk dan semakin masuk. Ajaibnya semakin masuk, semakin nikmat.
Lubang vaginaku betul-betul terasa penuh. Nikmat rasanya. Karena
dikuasai nafsu, rasa maluku sudah hilang. Kusetubuhi ayahku dengan
rakus. Ekspresi ayahku makin menambah nafsuku. Remasan tangan ayahku di
kedua payudaraku semakin menimbulkan rasa nikmat. Kogoyang pantatku
dengan irama keras dan cepat.

Tiba-tiba, aku mau orgasme, tapi ayah berkata, “Stop! Kita ganti posisi.
Kamu nungging dulu.”
“Mau apa ini?” pikirku.
Tiba-tiba kurasakan gesekan kepala penis di permukaan lubangku
kemudian.. “Bless..” batang itu masuk ke lubangku. Yang begini belum
pernah kurasakan. Anton tak pernah memperlakukanku begini, begitu juga
Muklis, lelaki yang mengambil perawanku. Tapi yang begini ini rasanya
selangit. Tak terkatakan nikmatnya. Hujaman-hujaman batang itu terasa
menggesek seluruh liang kewanitaanku, bahkan hantaman kepala penis
itupun terasa membentur dasar vaginaku, yang membuatku merasa semakin
nikmat. Kurasakan sodokan ayah makin keras dan makin cepat. Perasaan
yang kudapat pun makin lama makin nikmat. Makin nikmat, makin nikmat,
dan makin nikmat.

Tiba-tiba, “Auh..oh.. oh..!” kenikmatan itu meladak. Aku orgasme untuk
yang kedua kalinya. Hentakan ayah makin cepat saja, tiba-tiba kudengar
desahan panjangnya. Seiring dengan itu dicabutnya penisnya dari lubang
vaginaku. Dengan gerakan cepat, ayah sudah berada di depanku.
Disodorkannya batangnya ke mulutku. Dengan cepat kutangkap, kukulum dan
kumaju-mundurkan mulutku dengan cepat. Tiba-tiba kurasakan semburan
sperma panas di dalam mulutku. Aku tak peduli. Terus kuhisap dan
kuhisap. Sebagian sperma tertelan olehku, sebagian lagi kukeluarkan,
lalu jatuh dan meleleh memenuhi daguku. Ayah memelukku dan menciumku,
“Nit, kapan-kapan, kalau nggak ada Mama, kita main lagi yah.” Aku tak
menjawab. Sebagai jawaban, aku menggelayut dalam pelukan ayahku. Yang
jelas aku pasti mau. Dengan pacarku aku tak pernah merasakan orgasme.
Dengan ayah, sekali main orgasme dua kali. Siapa yang mau menolak?

Sesudah itu asal ada kesempatan, kami melakukannya lagi. Sementara mama
masih sering marah, dengan nada tinggi, berusaha mengajarkan disiplin.
Biasanya aku diam saja, pura-pura patuh. Padahal suaminya, yang menjadi
ayahku itu, sering kugeluti dan kunikmati. Beginilah kisah permainanku
dengan ayahku yang pendiam, tetapi sangat pintar di atas ranjang.

mama izzah

Mertua aku masih solid bentuk tubuh badannya, dengan tetek yang sederhana besar, dan bontotnye sedikit tonggek dan utk makluman anda mertua aku ni sememangnya berketurunan punjabi… nama nya FAIZAH FAZAL MUHD umurnya dlm lingkuan 40an saja dan aku umurnya dlm 26 thn baru, dan aku memanggilnya dgn panggilan `mama zah’. Selama aku tinggal bersamanye selepas berkahwin dgn bini aku aku selalu mengambil kesempatan mencuri2 pandang selain dari bergurau mesra dgn mama zah ni dan juga bini aku, kekadang tu aku sambil membuat lakonan tercuit ditempat2 yang leh memberahikan spt diteteknya bila bergurau tu, yang mana boleh mendatangkan btg aku jadi terpacak disebalik pengetahuan mereka berdua. Dan kekadang bila aku main dgn bini akupun aku bayangkan
mama zah ni…

Oklah bagi memindikkan cerita,kisah aku dan mama mertua aku ini berlaku disuatu malam semasa aku balik dari bekerja, sampai dihadapan rumah lebih kurang jam 8.30 mlm, aku ingat malam itu malam selasa, aku dpt lihat dari tepi jalan rumah ku bagaikan sepi saja tiada org seperti hari biasa, betul lah sangkaan aku bila aku memberi salam,aku dengar sambutan salam mak mentua begitu sayu dari biliknya, dan ia menyuruh aku membukanya dengan kunci yg aku ada. Aku terus saja membuka dan masuk dan trerus saja bertanya dari luar bilik mama mentua ku… “Niza bee(biniku) kemana mama? “tanya ku sambil2 memandang kearah dapur. “dia keluar dgn adik kau kerumah mak ucu nya, kul 11.30 nanti dia balik, ucu kau antar” jelasnya dari dlkm bilik tu, sayu jer suara nya terdengar dari dlm.. “mama sorang ker?”tanya ku.”a’aa” pendek jwbnya.

Maka dikepala aku berfikir skrg.. malam ni aku punya peluang dah utk memuaskan batang aku… dan akan ku gunakan peluang yg ada. Dan aku terus saja menuju ke biliknya yang pintunya memangnya tak terkunci.. aku masuk terus… dan tergamam bila aku melihat mama izah sdg berkemban dgn hanya tuala yg terloalu pendek, hanya menutup pangkal teteknya hingga pangkal pehanya, sdg bersolek selepas mandi… aku menelan air lior bila melihat keadaannye… “ape yg izal pandang mama cam tu?” dia bertanya bila melihat aku berpandangan begitu.. “ermmm… erm.. tak… tak der ape ape mama… cuma izal geram bila lihat mama cam tu”aku beranikan menjawabnya walau tergagap2.

Serta merta mama izah melekapkan tangan nye kearah towelnye dibahagian cipapnye, malu agaknye bila aku berkata demikian.. aku terus saja menghampiri mama izah, seperti biasa aku akan mencium kedua pipinya sebelum keluar atau balik kerumah seperti juga aku lakukan pada bini aku.. aku cium kali ini agak lama sikit dari biasa dan mama izah aku rasa merasa pelik dengan tingkah laku aku kali ini… sebab dia bertanya pada aku… “nape mama lihat izal hari ini lain macam aje dengan mama?”
katanya sambil merenung aku.. aku diamkan diri buat seketika, lantas aku tarik saja tangan mama menghampiri aku dan aku pun berbisik ketelinga mama dan aku berani kan diri untuk berkata sesuatu padanya, dek kerna nafsu aku masa itu sedang mula bergelora..aku luahkan lah perasaan aku padanya… “hari ini izal benar benar geram melihat mama begini.. mama tengok lah izal nye tu!” ujarku sambil menunjuk kearah batang aku yg sedang menonjol didalam seluar slack aku…

Mama izah tersenyum jer melihatnye sambil berkata “habis mama boleh buat ape dengan benda izal tu!?”. “niza kan ada, nanti izal main lah ngan bini izal kan!? “jelasnya pada aku…” ape nye nak main mama, izal dah tiga pat hari dah tak dapat pantat niza mama tu!!bolih izal dapatkan sesuatu dari ama?” dengan berani aku katakan pada mama izah,nekad sekali.. mama izah tergamam dengan permintaan aku itu.. bagaikan tak percaya kata2 aku itu..

Didalam dia kegamaman.. tangan aku dah pun mengapai pinggangnya lalu aku rapatkan tubuh yg agak sexy itu ke tubuh aku… terus saja aku mengucupi bibir nya yang mongel tu.. “ermm… ermmm…” mama ingin berkata sesuatu dan menolak aku… tapi aku terus saja memeluknye dengan erat sekali.. disaat itu aku dapat rasakan kedua ulas bibirnya mula terbuka dan kesempatan itu, aku ambil terus saja memasukan lidah aku utk menjalankan peranan bagi memberahikannye dan aku sendiri..

Beberape minit saja aku berbuat demikian mama izah telah aku rasai bagai telah melayani kehendak ku itu.. aku pantas saja melakukannye terus..dan kini mendapat kan pula balasan dari mama izah, lidah aku disedutnye.. terasa suamnya lidah mama…. aku dapat rasakan juga kocakan dada gementar nafas mama izah.. berdenyut didada ku… aku biarkannye begitu… “hemmm…. ermmm… sedappppnye mama..” aku berbisik ketelinganye sesudah saja aku melepaskan dari kucupan dibibirnya… mama izah senyum sinis saja… dengan perlakuan mama izah itu, membuatkan nafsu aku terus memuncak, batang aku sudahlah tak leh nak cakap cam mana lagi… jika nak diukurlah mungkin tegak dah 90 drj… tak lah panjang sangat batang aku.. tapi hampir m3ncapai 6inci dgn lilitannya lebih kurang 21/2 in…. bagaikan bergerak2 untuk dilepaskan keluar.

Kini aku mengapai tangan mama izah ngan lembut dan aku bawa kekatil serta membaringkannye terus, yg menghairankan aku masa itu,mama bagaikan mengikut saja suruhan aku itu, tanpa cuba melawan, ini aku kira apa yg aku hajat akan tercapai dan sangkaan aku sebelum ini mungkin juga dia nak merasakan batang yang dah sekian lama tidak merasakannya dan ini lah masa untuk menerima sekali walau dari batang menantunya, dgn sebab2 ini mama tidak menunjukan tanda menghalang atau melawan kehendak aku cuma dia dgn lembut bertanya aku ‘Izal…. izal sebenarnya nak ape dari mama ni” dgn terketar2 suara bertanya aku… “ermmm… boleh izal dapatkan sesuatu dari mama? yang ini?” aku katakan berani, sambil menepam tundun pantat mama izah yg sdg baring telentang, nampak membusut tundun pantat mama yg masih tersembunyi disebalik towelnye itu..”jika izal berani…… cubalah” katanya bagaikan mencabar kelelakian aku..

“Betul mama?” kataku ragu.

“Ermmm… cuba lah kalau izal dapat! “mama izah senyum saje.

Aku terus saja menerpa berbaring disebelahnya, tangan kiri aku memaut tengkoknya lalu terus saja
mengucupi bibirnya dan tangan kanan aku mencari putaran simpulan towel utk mendedahkan tubuh
mama izah, maka terburailah ape yang tersembunyi selama ini,yang mana selalu yg aku angankan
sebelum ini, dua gunong yg lama dah tak disentuh membusut tinggi,tundun pantat yg tembam serupa dengan bini aku… fuyoooo.. bebulu yang hitam lebat mnenutup ruang lubang pantat tapi kemas dijaga rapi… tertelan air liur aku dibuatnya… tiba2…

“Aa’aaa…. nape izal buka mama nye aja, izal nye baju dan seluar kenapa lekat dibadan tu lagiiiii?! “kata nye bersuara halus.. “mama bukakan lah mama!? aku cuba bermanja tapi aku sendiri pantas membuka seluar dan baju aku, yang tinggal hanyalah seluar dlm aku saja.. saja aku biarkannye sementara tujuan aku,semuga mama izah yg akan buka kan seluar itu…

Aku terus saja memainkan peranan aku.. mengentel dua tetek mama yang mula mengeras.. mama izah mengeliat dengan tangannye dah memaut serta mengusap belakang aku dgn mesra nya…. ahhhh.. tak dapat aku bayangkan betapa seronoknya masa itu, itu baru bab begini saja,masih banyak action yang akan aku lalui selepas ini… kini aku dah menghisap putting teteknya silih berganti.. dan jari jemari tgn kanan aku telah bermain main dibiji kelentitnya yang didlm ruang pantat yg tersebunyi dek bulu hitam nya dah mula membecak..

“Arggghhhh… izallll….. sedapnye izalll… lagiiiii…. keluh mama izah… aku terus peranan aku, kini tangan mama dah di dalam seluar ku mengukur batang aku… dia menolak sikit seluar dalamku kebawah…. dan aku terus membantunya membuka seluar dlm aku keluar dari tempat nya… “wowww! Izal besarnya batang izal…!!! jerit nya tapi pelahan sambil melihat akan batang aku itu. aku tersenyum dpt pujian sebegitu… “mama maukan nya mama?”

Saja aku mengusik… mama diam saja.. aku bangun dari baringan aku.. dan terus saja menghalakan batang aku ke mukanya, tujuan aku utk memasukan btg aku kemulutnya utk dikulum… mama cuba menolak sambil berkata” mama tak biasa begini lah izal!!!

“Mama… mama try dulu” kata aku dan terus saja menonjolkan btg aku kedalam ruang mulutnya, bila sampai saja dibibir aku mengarahkannya membuka ruang utk batang aku masuk… kini lolos saja btg aku masuk habis jejak ke anak tekak mama izah.. panas rasa batang aku bila berada didalam mulut mama.. mama bagaikan leloya sikit.. dan gerak geri mama agak kaku bila btg aku berada dikawasan mulutnya… nyatalah dia tak biasa… dan aku kesian juga melihatnya bila aku berbuat demikian lantas aku menarik keluar btg aku dan kini aku pula menjalankan operasi pembersihan dialur pantat mama…..

Lidah aku kini bermain main dibiji mama yg sekian lama tak terusiak… beberape minit berlalu
operasi aku dipantat mama..ape yg aku dengar rentetan mama….. “lagiiii… izal sedapppp!!!..” aku melajukan lagi tujahan lidah aku, kini lidah ku benar berada dalam di ruang lubang pantat mama
mama izah terus mengeliat..tiba-tiba aku rasa badan mama bagaikan kejang.. rupanya dia sedang
melakukan kalimaks yang pertama.. ape lagi terasalah kemasinan serta kapayauan air mana mama yg keluar dari ruang pantat mama…. huuuyoooo.sedapnya air mani mama izah aku ni….. byk juga airnya aku tertelan maklum lah saja lama dah tak dipergunakannya…. “izal… izal… mama tak tahan lagi….. mainkan lah cepattttt!!!!… keluh mama sambil mengapai batang aku utk kearah lubang pantatnya… dan aku tidak membuang masa lagi… terus saja memasukan batang aku yang telah benar keras tu kedalam pantat mama sambil dibantu oleh mama….

“ohhhhh… sedap nye mamaaaa.. keluh aku pabila batang aku dah telus kedalam dasar pantat mama, sambil itu aku saja diamkan dulu btg aku didasar pantat mama… terasa panas batang aku bila direndamkan didalam ruang yg dah berlecak tu… tangan aku pula memainkan peranan didua tetek mama.. “arghhhhhh…. ermmm… erm sedap nye yangggg!!!.. mama teruis mengeluh kesedapan… kini aku mulakan hayunan atas kebawah mula mula slow motion dan laju semangkin laju dengan buaian suara mama yang merintih kesedapan “arghhh… arghhh….. sedappppp…. lagi ayun izalllll…. mama sedappp!!! Lajuuuuu… lajuuuuu… yanggg.. mama… dah nak sampaiiiiii.. lagiiiiii!!!!!! sekali lagi kejang tubuh mama dan btg aku rasa bagaikan nak putus dikemut nya…

Aku menarik keluar btg aku yang dah basah dek lecak air mama dan kini aku pusingkan mama secara menonggeng menukar posisi,aku nak balun dari belakangnya, aku dapat lihat lubang dubur mama terkemut bagai meminta2 sesuatu saja.. aku geram melihat lubang itu… aku sapukan air dari pantat mama kelubang nya utk pelicin….. aku terus saja menujah kelubang dubur mama… sekali tekan tak masuk kali kedua penekanan btg aku… telus paras takuk aku ke lubang dubur mama….. “uhhhhh.. izal.. sakitttt.. pelan sikit izal.. koyak dubur mamaaaa…. btg izal besar!!!! bila mama berkata demikian batang aku bagai diminta2 utk menaburkan airnya… aku terus saja menekan pelan2 tapi terus telus saja habis kepangkal..dengan iringan rentihan mama dgn perjalanan btg aku yg mungkin menyakitkannya.. tapi dia rela demikian sbb jika dia tak izinkan dari mula dah ditolaknya aku… dan saat utk aku menaburkan air mani ku hampir tiba.. aku tarik dan tekan sebanyak tiga kali maka…… critttt…. crittt… criiitttttttt… beberapa pancutan telah di lepaskan didalam dubur mama dan masa itu kemutan dubur mama mencengkam sekali.. fuyoooo…!! betapa sedapnya tentu anda rasakan jika penah berbuat demikian…..

Kini aku biarkan btg aku dlm dubur mama sambil aku terkulai dibelakang mama…. mama juga terasa letih… Apabila aku terasa bertenaga sedikit aku bingkas bangun dari lekapan belakang mama ku.
“puas mama? nak lagi!!?” tanya aku.. “ermmm… teruklah mama izal keje kan.. tak tahan mama tau!”jelasnya manja..

“Mama nak lagi ker?”aku ulangi lagi pertanyaan aku..

“Emmmm… malam ni cukuplah.. lain kali bila mama nak… mama cakap.. ok!” jelasnya

Lepas tu kami berhenti di situ saja dan sama sama masuk kebilik air utk untuk mandi tapi rupanya tidak berakhir lagi.. kami sempat memantat sekali lagi didalam bilik air sampai sama sama kalimaks.

Cerita ini akan disambung lagi jika ada masa dengan cerita bagaimana aku mama izah dan bini aku main sekatil.