Awal ceritanya ketika SMP kelas 3, aku menyukai adik kelas, bernama Widya. Ini merupakan cinta pertamaku bersemi. Tetapi ketika usia kami terlalu muda untuk pacaran. Hingga kedua orang tuanya kurang setuju untuk itu (kata mama aku masih kecil), Jadi untuk ketemu sembunyi-sembunyi alias Back street. Ini berjalan hingga 3 tahun lamanya, hingga aku kelas 3 SMA memberanikan diri untuk bertandang ke rumahnya agar dapat restu hubungan kami dari orang tuanya. Ternyata yang aku dapat ketika sampai rumahnya adalah makian disertai pengusiran. Sakit hatiku mendengar perkataan dan sikap orang tuanya, sehingga aku memutuskan untuk tidak menemuinya lagi. Lagipula aku mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian EBTANAS.
Sepulang dari sekolah melihat pengumuman lulusan, ternyata Widya telah menunggu dirumah sedang ngobrol dengan orang tua saya. Dia memberi selamat atas kelulusanku dan memberitahu bahwa Widya akan pindah kota mengikuti orang tuanya. Hatiku hancur sekali mendengar berita ini (sudah jatuh ketimpa tangga) itu yang aku alami.
Aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah diluar negeri yaitu di Negeri Sakura Jepang. Agar dapat melupakan kejadian di Indonesia. Aku sekolah di kota Osaka dapat aku selesaikan dengan waktu 4 tahun, kemudian aku bekerja di perusahaan salah satu Industri Elektronik terbesar di negeri sakura ini. Di kantor tempat kerjaku inilah, aku bertemu dengan Yumiko. Keunikan pertemuan berawal dari tabrakan di lorong kantor kemudian mobil Yumiko yang mogok di tempat parkir basement. Dan pertemuan-pertemuan yang kebetulan lainnya.
Pertemuan-pertemuan berlanjut dengan kencan di restoran hingga villa milik orang tuanya yang jaraknya kira-kira 12 km dari Osaka. Peristiwa yang terjadi di villa, sesampai di villa terjadi hujan deras, dimana jarak tempat parkir dengan rumah berkisar 100 meteran. Aku mencari payung di mobil ternyata tidak ada, terpaksa kita berdua harus berlari dengan hujan-hujanan. Sesampai dirumah dengan kondisi baju basah kuyup. Kami berdua melepas pakaian yang basah mengganti dengan kimono yang ada dirumah itu.
Kami menghangatkan badan didepan perapian sambil sedagurau dengan meminum champaign yang tersimpan lama di gudang villa itu. Kemudian aku mencium bibirnya kecil dengan sedikit permainan lidah diiringan remasan-remasan lembut di kedua bukit yang tidak begitu besar tapi cukup buat terangsang. Kemudian aku melancarkan serangan kecil menciumi sambil buat tanda merah di payudara, jari-jari tangan ku tidak diam saja, melainkan menjelajah daerah V wanita yang bulu-bulu halus yang terawat.
Jari tengahku mencari biji kacang yang sering disebut klitoris, sehingga Yumiko bergeliat seperti ikan koi di angkat dari air disertai desih-desih.. Oohh.. Ooh yang keluat dari mulutnya. Lalu aku mencium disertai jilatan menurun dari payudara menuju lubang pusar dan kemudian mencapai daerah V wanita yang paling sensitif. Kujilati klitoris diselingi gigitan kecil. Tak lama kemudian dia berteriak.. Aah.. Ahh disertai creet creet cairan kewanitaan yang kental membasah vaginanya, ternyata Yumiko telah mencapai orgasme yang pertama.
Yumiko kemudian melakukan serangan balik dengan meremas-remas batang penis dan bijiku, serta diselingi ciuman dan jilatan kaya anak kecil sedang makan permen lolipop. Ciuman, jilatan dan sedotan yang lembut hingga aku merasakan sampai di ubun-ubun otakku. Aku berusahaan untuk tidak mencapai orgasme, apadaya Yumiko melakukan dengan perasaan yang mendalam didukung suasana yang romantis. Bobol juga pertahananku sehingga air mani menyembur dan memenuhi mulut Yumiko, yang akhirnya ditelan abis olehnya.
Kami beristirahat sejenak melepas lelah dari pertempuran pertama. Yumiko tiduran dengan berbantal pahaku sambil membelai dan mengelus batang penisku. Aku dan Yumiko bercerita untuk melepas lelah. Tak lama kemudian kami melanjutkan pertempuran babak kedua dengan posisi Yumiko diterlentang dibawah dan kaki lipat hingga menyentuh payudaranya. Aku mengarahkan batang penisku ke vagina Yumiko yang ternyata dia masih virgin. Maka itu aku sedikit mendapat kesulitan, tapi cintaku terhadap Yumiko yang membara tidak membuatku putus asa.
Akhirnya aku berhasil juga membobol virginnya Yumiko. Meskipun Yumiko berteriak kesakitan, tapi tak lama setelah aku menggerakan maju mundur batang penisku rasa sakit berganti menjadi kenikmatan yang tiada tara. Membuat Yumiko menggeleng-gelengkan kepalanya karena kenikmatan. Tak lama Yumiko mencapai klimaks orgasme, cairan hangat membasahi batang penisku. Aku pun merasakan sebentar lagi akan mencapainya pula, hingga frekwensi gerakan agak aku percepat. Dan Akhirnya aah.. aahh spermaku menyembur untuk kedua kalinya. Aku dan Yumiko merebahkan diri di dekat perapian villa.
Aku dan Yumiko sering melakukan di waktu week end baik di villa maupun di apartemenku. Hingga beberapa bulan kemudian Yumiko mengatakan dia hamil. Aku memutuskan untuk bertanggung jawab menikahinya.
Setelah kira-kira 12 tahun semenjak aku meninggalkan Indonesia. Aku diberi kepercayaan dari dewan komisaris di perusahaan aku bekerja, untuk memimpin cabang perusahaan di Indonesia. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan untuk mencari informasi keadaan dan keberadaan Widya. Selama lebih kurang 1 tahun aku mendapatkan berita tentang Widya, yang ternyata sudah menikah dan telah mempunyai 1 putra. Aku berusaha menghubungi dia, dan menanyakan tentang keluarganya. Akupun mencari kesempatan untuk ketemu berdua tanpa sepengetahuan suaminya.
Akhirnya kesempatan bertemu berhasil di sebuah restoran dekat kantorku kawasan jl. Sudirman. Ternyata Widya dulu dengan sekarang tidak banyak perubahan dari wajah hingga sikapnya, hanya saja perubahannya ada di usia. Dari pertemuan ini aku mendapatkan informasi bahwa suaminya bekerja di kantorku dengan posisi manager pemasaran. Widya dan Eddy menikah berdasarkan dijodohi oleh orang tua Widya. Karena kedua orang tua perempuan mereka bersahabat dari kecil. Makanya Widya sendiri kurang mencintai suaminya.
Timbul aku ide untuk dapat bersama Widya kembali meskipun dengan waktu singkat, dengan cara menugaskan Eddy suami Widya ke cabang perusahaan yang jauh di luar pulau tapi masih di wilayah Indonesia selama 6 bulan. Dengan alasan memperbaiki dan memberi pendidikan sistim pemasaran di cabang tersebut.
Aku dan Yumiko tidak terjadi apa-apa, dikarenakan posisi Yumiko di perusahaan pusat tidak dapat digantikan maka Yumiko dan anak-anak ke Indonesia 6 bulan sekali dengan lama tinggal 1 bulan. Sepulangnya Yumiko ke Jepang begitu pula Eddy berangkat ke daerah dia ditugaskan, inilah kesempatan aku pergunakan sebaik-baiknya dengan buat janji bertemu dengan Widya di sebuah restoran.
Ternyata Widya membawa putra namanya Ricky yang baru berusia 17 bulan. Setelah makan kami bertiga pergi menuju Villa ku di kawasan Cisaat Sukabumi. Sepanjang jalan Widya mengeluarkan isi hatinya bahwa dia sebenarnya masih mencintai aku, dan berkeinginan bercerai dan menikah denganku meskipun menjadi isteri ke 2.
Sesampainya di villaku, aku dan Widya mempersiapkan makan malam kemudian menidurkan Ricky. Setelah Ricky tidur kami berdua duduk di teras sambil melihat pemandangan bintang dan bulan yang sedang purnama. Aku bercerita tentang keluargaku di jepang dan selama 13 tahun tidak ketemu. Kadang kala aku suka mencuri kesempatan memegang tangannya. Widya pun begitu pula, seperti ABG baru pacaran. Widya tiba-tiba mengeluh sedikit pusing, spontan aku menawarkan untuk memijatnya, Widya pun menyetujuinya tapi tidak disini, dingin katanya. Dikamar saja bisa sambil tiduran.
Didalam kamar Widya duduk diatas kasur dan membelakangi aku sambil membuka t-shirt, aku memijat kepala dan leher Widya, tak lama kemudian aku memberanikan diri kebawah dan ke depan tepatnya di bukit kembar meskipun masih tertutup bra. Ternyata respon Widya diam saja tanpa ada penolakan. Aku melepas kait bra di belakang lalu meremas bukit kembar dengan lembut sambil aku mencium belakang telinga kemudian lehernya.
Terdengar di telingaku desah-desahan dari nafas yang tidak teratur yang bertanda terangsang. Hingga akhirnya Widya membalikan badan menjadi berhadapan dengan aku. Ciumanku berpindah ke bibir yang kecil dan sensual, dengan permainan lidah (french kiss). Remasan di bukit kembar mulai bergerak kebawah menuju daerah paling sensitif, diawali sentuh dari luar karena widya masih mengenakan rok.
Kemudian aku singkap keatas hingga terlihat CD yang berwarna cream, belaian dari luar CD pun membuat Widya terangsang hingga dia tidak sabar lagi membuka kemeja lalu gasper dan celanaku. Kami masing-masing tinggal memakai CD saja. Kami melanjutkan ciuman dan belaian, Widya memasukan tangannya ke dalam CD ku, untuk mencari batang penisku dan meremasnya lalu mengocoknya pelan-pelan. Membuatku seperti terbang, Widya mencium setiap inchi badanku bergerak kebawah sambil tangannya menurunkan CD ku hingga batang penisku terlihat. Batang penisku belum 100% tegangnya hingga perlu bantuan sedikit,
Widya pun mengerti perlakuan khusus buatnya, yaitu sedotan dan jilatan yang membuat rasanya sampai di ubun-ubun. Kalo aku tidak segera menghentikan perlakuan khusus mungkin meriam kanon akan mengeluarkan isinya. Sekarang aku yang mengambil inisiatif tukar perlakuan khusus yaitu ciuman dan jilatan badan Widya berawal bukit kembar kemudian turun ke puser lalu kebawah lagi ke pangkal paha bergerak ke paha hingga ujung jari kaki. Lalu naik kembali ke pangkal paha dan berputar di sekitar daerah V wanita. Jilatan demi jilatan tidak tertinggal se centi pun, biji klitoris apa lagi tidak terlupakan membuat Widya salah tingkah, bergeliatan karena geli bercampur nikmat tiada tara. Teriak.. Ooh.. Ooh.. Ahh.. Aah kenikmatan Widya tidak dapat dibendung lagi hingga cairan kewanitaan keluar dan aromanya yang khas turut serta.
Widya kemudian memohon untuk segera dimasukan batang penisku kedalam vagina. Aku pun mengikuti kemauannya, aku arahkan penisku ke vagina tetapi sedikit ada kesulitan memasuki, ternyata Widya melahirkan melalui operasi cesar ditambah jarangnya hubungan intim dengan suaminya yang tidak dicintai. Dengan usaha sedikit mengeluarkan keringat berhasil juga aku memasukan batang penisku, Widya pun sedikit kesakitan kemudian berubah menjadi rasa yang nikmat.
Aku goyang batang penisku maju mundur dan kdiputar seperti mengaduk kopi di cangkir. Widya pun berdesis kenikmatan.. Ooh.. Ohh, kira kira 25 menit aku memompa vagina Widya yang telah basah oleh cairan kewanitaan Widya yang mencapai orgasme sudah 2 kali. Aku pun akan mencapai klimaksnya dan aku bertanya ke pada Widya sperma ku mau dikeluarkan dimana, ia pun memohon dengan sangat didalam aja karena ingin punya anak dari benih ku meskipun bayarannya harus bercerai. Tak lama kemudian aku berteriak, "Aah.. Aahh Widya aku sangat mencintaimu", air mani ku menyembur sangat deras ke dalam vagina Widya. Aku lemas dan tertidur disamping Widya hingga esok pagi.
Ketika bangun pagi Widya telah bangun duluan, ternyata mempersiapkan sarapan pagi dan memandikan putranya. Kalau aku boleh terus terang aku merindukan perlakuan seperti ini. Setelah sarapan kami mandi bersama, didalam kamar mandi aku dan Widya saling menyabunkan badan, aku tidak lupa remasan-remasan lembut di kedua bukit kembar dan ciuman serta gigitan. Setelah itu turun kebawah menuju kewanitaan mejilatinya, Widya kegelian hingga tidak sanggup bediri. Kemudian Widya ganti berinisiatif memainkan batang penisku dan biji pelirku dengan mengulumnya, jilatan dan sedotan lembut yang membuat rangsangan berat terasa sampai di otak.
Kalau tidak segera menghentikan permainan ini mungkin pertahanan ku bobol, aku tidak mau spermaku terbuang sia-sia. Aku meminta Widya menungging, aku ingin melakukan doggy style. Aku arahkan meriam tumpulku ke vagina Widya, meriam ku tidak ada kesulitan untuk masuk karena sabun. Aku gerakan maju mundur batang penisku sampai mengeluarkan suara.. Cleep.. Clepp. Tangan kananku meremas payudara dan tangan kiriku mengelus bongkahan pantatnya. Gerakan demi gerakan beriringan dengan suara desahan.. Tak lama kemudian Widya berteriak orgasme.. Aah.. Aahh!! Kira-kira 15 menit aku bermain pertahananku pun bobol pula.
Siang hari kami meninggalkan villa ku menuju jakarta sambil berhenti sejenak di sebuah restoran di Danau Lido. Sesampai di Jakarta aku langsung menuju arah rumah Widya di kawasan Bintaro. Tetapi Widya tidak mau diantar sampai depan rumah, enggak enak kalo dilihat pembantunya, makanya aku berhenti kira-kira 100 meter dari rumahnya. Pertemuan ini tidak berhenti disini saja, tapi berlanjut hingga Eddy suami Widya pulang dari tugasnya.
Suatu hari ketika Aku dan Yumiko sedang makan pagi bersama anak-anak di apartemenku yang di kawasan senayan Innerphone berdering dan aku angkat ternyata dari satpam frontdesk bilang ada tamu ingin bertemu, ternyata Widya. Aku persilakan masuk, sesampai Widya di ruang Penthouse kami dia ingin berkata ingin bicara 4 (empat) mata tanpa Yumiko.
Tapi aku bilang, "Widya! Aku dan Yumiko selalu tidak ada rahasia diantara hubungan kami, jadi apa yang kamu ingin katakan, katakan saja biar Yumiko turut mendengar"
Kemudian Widya berbicara dengan hati yang gusar, "Harris! Aku 2 bulan ini sudah terlambat, dan tadi pagi mengecek menggunakan tester kehamilan ternyata positif hamil, aku harus bagaimana".
"Jangan khawatir Widya, Aku sudah mengatakan semua mengenai hubungan aku dengan dirimu ke Yumiko"
"Jangan takut saya marah Widya. Harris sudah bicara dengan saya dan aku tidak keberatan bila Harris ingin mempunyai isteri lagi di Indonesia".
"Lagi pula aku sendiri hanya 6 bulan sekali ketemunya, tidak dapat mengurus setiap harinya"
"Tapi Widya kalau kamu ingin bercerai dengan suamimu, kamu harus menunggu hingga anakmu dalam kandungan lahir karena peraturan di Indonesia begitu" Harris berkata untuk menenangkan hati Widya.
"Lagi pula ini semua kamu inginkan bukan, aku menikahkanmu bila kamu sudah bercerai". Kemudian Widya memeluk Harris dan Yumiko sambil menangis bahagia.
Beberapa bulan kemudian dan setelah Widya melahirkan, Widya bercerai dengan Eddy suaminya. Aku dan Widya kemudian menikah hanya di catatan sipil (KUA) dan cuman disaksikan oleh kedua orang tuaku, Kakak kandung Widya yang mendukung aku, Orang tua dari Yumiko dan Yumiko berserta anak anakku. Orang tua widya tidak hadir karena sejak dulu kurang menyukai aku.
Kini aku jika melakukan making love selalu bertiga jika Yumiko kebetulan sedang di Indonesia. Dan Aku sekarang mempunyai Isteri 2 dan putra putri 4. Aku serasa menyerupai raja minyak arab.
Tamat
No comments:
Post a Comment