Pages

Wednesday, February 6, 2013

Not Enough - 1

Awek Pantat Panas CantikNama saya Andy, 26/m/kota M, saya dan pacar saya keturunan chinese, pacar saya, Yanti 25 tahun. Orangnya cantik, wajahnya alim, polos, bodynya bagus, dadanya ukuran standard, kulitnya putih, dan yang paling mengesankan dari bagian tubuhnya adalah Pantatnya!:) bagi saya sih.. mengalahkan pantat J-LO. Sungguh padat dan berisi. Kalau kami bergandengan berdua, melihat dari tampang kami yang alim, sungguh tidak akan ada yang menyangka bahwa kami menyimpan gairah yang gila didalam diri kami.
Ok dhe, sekian pengenalannya.

Saya dan Yanti pacaran sudah lebih 2 tahun, dan bercinta sudah lebih dari 200x. Kami sangat puas dengan pengalaman sex kami, hanya saja sejak 1 tahun lalu, saya memiliki suatu kelainan yang cukup aneh, saya sangat bergairah jika menghayalkan Yanti bercinta dengan orang lain, tidak perduli siapa, pokoknya dengan membayangkan hal itu, gairah saya meledak. Semula Yanti agak risih dengan fantasi saya, akan tetapi dengan rayuan maut, dia dapat bergairah juga membayangkan hal itu. Singkat cerita, kamipun dapat mewujudkan ide gila tersebut.. dan sampai sekarang, tidak ada yang berubah diantara kami, tetap saling mencintai, dan saling percaya. Semula Yanti takut dianggap selingkuh dan murahan, tetapi bagi saya jika hal itu dilakukan atas pengetahuan dan anjuran saya, bagaimana hal itu dapat dikatakan selingkuh dan murahan? (setuju tidak?) kita cuma menganggapnya: SEX ONLY..



Berikut akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman ML dengan yanti dengan mengikut sertakan pihak ketiga.

Peristiwa Pertama

Kami biasanya bercinta dirumahnya pada saat kedua ortunya bepergian, suatu malam, saya sedang berduaan dirumahnya.. kita lagi bercanda sofa, tiba-tiba dengan genitnya Yanti menyingkapkan kaos saya, menggigit puting saya..
"Hmm.. gila loe.. ntar gua nggak tahan lo.." ucapku asal.
Dia cuman melirik dengan mata binal dan kembali menjilat2 putingku sesekali menghisapnya kuat..
"Agghh.. jangan Yan.. ntar Herry pulang, kita belom tau dia malam ini nginap dirumah temannya ato nggak.."
"Tenang aja.. bentar aja.. masukkan bentar aja.. gua pengen loe muncrat, dah 2 minggu ga liat loe muncrat", kata Yanti enteng, sambil meremas pantatku kuat.

Pembaca, perlu diketahui, Yanti ini walau dari luar kesannya sangat alim, justru menyimpan gairah yang binal, dia suka dimaki sewaktu bercinta, semakin jorok kata-kata yang keluar, dia semakin gila, ditengah permainan dia juga suka dikasari (tapi kita tidak menganut sex sadisme, hanya variasi liar dan kasar). Sementara dalam kehidupan sehari-hari Yanti sangat menjaga tutur katanya, nyaris tidak pernah saya mendengar dia mengucapkan kata kotor kecuali kalau dia sangat marah. Singkatnya alim deh, halus orangnya!
"Nhh.. nggak ah Yan, jangan.. ga enak tiba-tiba Herry pulang, ntar kepergok lagi.."
"Bangsat loe.. tenang aja, kedengaran kok suara motornya kalo dia pulang.. elo konsen aja.. segera keluarin mani loe.. gua lagi haus.. cepet" katanya sambil menurunkan celana pendek saya dan CD saya.

Penis saya yang belum tegang sepenuhnya langsung nongol.. dia cuman meliriknya dengan pandangan binal, sambil menggodanya dengan menyentuhkan ujung lidahnya di kepala penis saya.
"Tuh liat dah keluar cairannya.. elo tenang aja.. laki-laki nggak tau diuntung.. udah bagus gua mau jadi budak kontol loe.." kata-kata yang kasar tapi menggairahkan kembali keluar dari mulutnya..

Kami melakukan ini di rumahnya dilantai 2 disofa ruang keluarganya.. Yanti dengan sangat sangat lihai meng-oral saya. OH ya.. satu hal lagi, Yanti memiliki kemampuan yang sangat Spektakuler dalam oral sex dan Hand JOB, sangat expert! Kalau dia lagi Haid, dan saya butuh, dia hanya butuh 3 menit untuk mengeluarkan mani saya dengan mulutnya, sementara kalau bercinta, saya bisa tahan 30 menit untuk orgasme (Yah.. kami menganggap itu sebagai suatu kelebihan). Kalau berbicara soal ukuran, saya rasa saya tidak dapat membanggakan ukuran saya.. Yahh.. normal lah.. ukuran orang Asia!

"Hmm.. gimana rasanya? cepat bilang! apa yang dirasakan kontol lu sekarang?!", ucap Yanti disela-sela kesibukannya menghisap penis saya.
"Hehe biasa aja.. nggak ada yang spesial" pancingku untuk membangkitkan kemampuannya.
"Bangsat, bagaimana dengan ini..", Yanti langsung menghisap kuat penisku dan melepaskannya, kedengaran suara "PLOP" dihisap kuat lagi sambil disedot2 didalam mulutnya.. Ya ampun ini gua nggak tahan dia pintar sekali..
"Arrhh.." cuman itu yang bisa keluar dari mulutku. Tanganku meremas rambutnya..
"Kalau yang ini bagaimana?" dilepaskannya hisapannya, dikocoknya batangku dengan lihai, sambil menghisap testisku ganas.
"Agghh.." kembali cuma kata itu yang dapat keluar dari mulutku.
"Bagaimana dengan yang ini..?!" ucapnya sambil tetap mengocok batangku dan menghisap putingku.
Saya sangat sensitif dengan puting dada.

Perlu diketahui, semua percakapan kami dengan menggunakan bahasa chinese, tapi disini saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia (yahh tentu supaya pembaca mengerti).
"Ampun Yan.. jangan yang itu.. uggh"
Yanti terus mengocok batangku, sambil menghisapnya dengan lihai.. saya merasakan sperma saya berdesak2 akan keluar..
"Yan.. cepat Yan.. dikit lagi.. gua dah mau muncrat.. plzz.."
"Oh ya.. mau keluar ya.. elo mau keluar dimana.. di tangan gue ato dimulut gue.. hmm" goda Yanti lagi..
"Mulut lu Yan.. mulut.. gua pengen muncrat dimulut loe.."
"Oh ya.. boleh.. boleh.." kata Yanti seraya memperlambat kocokkannya.
Dia ingin menggoda ku, membuat saya memohon-mohon padanya.
"Cepat Yan.. jangan lambat gitu.. plzz.."

"Mau keluar ya..? Kaciaan.. nggak deh.. kalo mau keluar, elo bayar gua dulu.. elo harus anggap gue tuh Pelacur.. gua tuh pelacur.. tau nggak..? 1juta! elo boleh muncrat di mulut gue, gue telan mani loe sampe kering.. mau nggak.." goda Yanti lagi..
"Bangsat nih anak" pikir gue.. soalnya kalo gua janji, bener-bener gua harus kasi 1 juta buat dia.. tapi desakan untuk muncrat udah nggak tertahankan..
"Anjing lo.. Bangsat.. pelacur.. keluarkan gue.. keluarkan mani gue dimulut lu.. cepatt" erangku sambil mendorong kepalanya cepat..
Yanti tidak menunggu lama lagi.. tangan kanannya mengocok batang kemaluan ku.. mulutnya menyedot kepala penis saya.. gerakannya sangat cepat.. gua bener-bener nggak tahan lagi..
"Anjing lo.. gua dah mau keluarr.. aaghh.." saya tekan kepala Yanti dalam2, sedetik itu.. sperma saya dengan derasnya keluar berkali-kali dimulut yanti.. Yanti agak kewalahan menghadapi banyakknya sperma saya.. sampai-sampai mengalir keluar dari mulutnya..

Yanti terus menghisap penis saya.. dan benar, tidak setetespun yang tersisa.. kemudian Yanti terduduk di lantai sambil memperhatikan saya yang sedang meregang menikmati sisa orgasme saya. Dia memandang saya dengan pandangan mata yang aneh.. seolah-olah ikut merasakan apa yang saya rasakan..

Tiba-tiba dengan sangat tiba-tiba, mungkin karena serunya permainan tadi, kami tidak mengetahui ada sosok yang berdiri diatas tangga memperhatikan apa yang kami lakukan tadi. JIMMY! Temannya adik cowo Yanti yang kebetulan disuruh Herry mengambil barang yang ketinggalan dirumah, berdiri menjublak tidak percaya atas apa yang dilihatnya. Tangannya kuat meremas ujung tangga, dengan mulut yang terbuka. Jimmy 23 tahun, teman adik kandung Yanti, sedang berdiri memperhatikan kami.

Bak disambar kereta api.. Yanti sampai menjerit, dan dengan wajah pucat seperti kertas, sementara saya dengan gerak reflek kecepatan cahaya, langsung menaikkan celana saya! Syuutt beres semuanya, seperti tidak ada kejadian apa, hanya saja Yanti tetap duduk didepan saya di lantai, pas di depan selangkangan saya.. dengan sisa sperma masih mengalir dari sela2 mulutnya..

Dengan sekejap pula saya berpikir"wah kesempatan mewujudkan fantasi sex kami bisa terwujud sekarang jika Jimmy diikut sertakan, sekalian dia jadi bisa tutup mulut, kalo dia ikut terlibat, tentu dia nggak berani bilang ke orang lain, masa dia mau pacarnya tau?jadi, sekali tepuk 2 lalat sekalian.. hehe"

Saya merasa kalau ide ini terwujud, Yanti tidak akan keberatan, kami tahu betul Jimmy ini orangnya bagaimana, tidak berandalan, ganteng, tubuhnya atletis, jauh lebih atletis dari tubuhku, dan yang paling penting dapat dipercaya!
"Ehm.. Jim, elo kok bisa masuk?" tanya Yanti mendahuluiku
"Ah? uhh.. eh.. nggak.. sorry.. gue nggak tau.. eh.. Herry kasi kunci rumah ke gue, dia nggak tau lu orang ada dirumah, ada barang ketinggalan.." sahut Jimmy gugup dengan wajah yang nggak kalah pucat.
"Jim, plz jangan bilangin ke orang lain yach, plz ya.." mohon Yanti.
"Nggak deh.. nggak bakal.. percaya deh" sahut Jimmy cepat.

Gue segera kedipin mata ke Yanti, suruh dia pergi bentar, untung Yanti nggak banyak tanya, langsung ngeloyor ke kamar mandi. Gue hampirin Jimmy.
"Jim.. gue tau lu bisa dipercaya, lu mau nggak ikutan?" tanya gue langsung.
"Hah? ikut apa?" masih tanya Jimmy dengan wajah begonya.
Dalam hati gue happy banget, Jimmy ini ganteng.
"Kita ML bertiga mau nggak? gak pa pa kok, Yanti pasti mau, kita sudah lama inginkan hal seperti ini"
"Tapi loe harus janji, ini hanya antara kita bertiga, dan ini cuman SEX, tidak melibatkan perasaan" jelasku.

Singkatnya, setelah segala perjanjian disetujui, dan skenario telah dirancang. Jimmy akan pura-pura pergi, saya dan Yanti akan bercinta, dan Jimmy harus muncul ditengah-tengah permainan.
Setelah Jimmy pura-pura pergi"Yan.. cepet dong.. yang tadi belom selesai.." teriakku.
Yanti keluar dari kamar mandi"Jimmy dah pergi? dia bisa dipercaya?"
Saya tidak menjawab pertanyaannya, langsung gue peluk dia, sampai dia merapat ke dinding, tanpa basa basi, gue turunkan celana dan CD gue.
"Andy.. gila loe ya.. gue masih shock.." protes Yanti.
"Diem aja loe bangsat, hisap kontol gue, lanjutin yang tadi!" sahutku pura-pura garang, sambil menekan pundaknya untuk jongkok menghisap penis gue. Yanti mulai menghisap penis gue yang mulai keras.
Tiba-tiba gue balikkan badan Yanti, langsung gua buka roknya dan CDnya, Yanti dalam posisi menungging, dengan kasar dan buru-buru gue tempelkan penis gue di bibir vaginanya yang sudah terbuka.

"Andy.. jangan dong, gue masih shock.. jang.. aahh"
Yanti belum sempat menyelesaikan kata-katanya, penis gue sudah menghunjam dalam vaginanya. Gue nggak beri dia kesempatan, dengan memegang pinggulnya, gue kocok dengan cepat penisku didalam vaginanya.
"Aaghh.. bangsat lu.. suka-suka lu aja fuck gue.." erang Yanti.

Setelah merasa cukup, gue cabut penisku, dorong Yanti ke sofa, gue kangkangin dadanya sambil jejalkan penis gue ke mulutnya.. selagi Yanti menyedot penisku, gue ambil handuk yang tadi dah gue persiapkan untuk ngikat matanya..
"Andy.. kok.." protes Yanti.
"Stt.. nikmati aja" sahutku cepat.

Yanti yang masih bingung, gue telungkupkan, dan gue masukkan dikit2 kemaluan gue kedalam vaginanya.. masuk dikit, gue cabut lagi.. masuk cabut lagi..
"Arhh.. mau lu apa sehh.. jangan gitu.. masukkin semuanya bangsat.. hunjam dalam-dalam.." protes Yanti.
Pas, saat itu Jimmy datang dengan senyap2, gue tersenyum sambil tetap godain Yanti dengan penetrasi yang setengah-setengah..
"Masukkin dong Dy.. Plzz.." erang Yanti.. yang tidak tahu Jimmy sudah didekat kami.

Segera gue kode Jimmy untuk gantiin posisi gue, dia ngerti, langsung buka pakaiannya sampai bugil, Wow.. kemaluannya sudah tegang.. Hebat nih anak, pikir gue.. Gue kode lagi Jimmy untuk basahkan kemaluannya supaya Yanti nggak curiga. Jimmy pelan-pelan dengan senyap membasahi kemaluannya dengan ludahnya sendiri, hmm batang kemaluannya cukup besar, setidaknya diameternya lebih besar dari punya gue..
"Dy.. cepat dongg.." pinta Yanti.. yang masih dalam keadaan tertutup matanya dan posisi membelakangi kami.

Segera dengan cepat kami berganti posisi.. dengan sangat senyap.. Jimmy langsung menempelkan penisnya di bibir vagina Yanti, gue disamping mereka tidak terlalu jauh, melihat jelas, sekarang pacarku Yanti, orang yang paling gue cintai, sebentar lagi akan dimasuki penis lain, selain penis gue. Yanti masih perawan waktu pertama kali ML sama gue, dan cuman pernah ML sama gue saja, sekarang, sesaat lagi, dia akan merasakan penis yang kedua dalam hidupnya..

Perasaan gue campur aduk, gairah yang meledak2 melihat keadaan itu, cemburu, menyesal, senang.. kayak gado-gado deh.. sekujur badan gue jadi dingin, gemetar.. ketika melihat Jimmy mulai memegang pinggul Yanti.. dan mulai mengesek2 kepala penisnya di bibir vagina Yanti, dan sekarang mulai memasukkan kepala penisnya ke dalam vagina Yanti.. saya sangat bergairah menyaksikan ini semua..
"Masukin dy.. plzz.. tunggu apa lagi..? gue dah lama nggak ngerasain sperma loe muncrat di vagina gue.. plzz.. shake gue.. plzz.. gue pelacur.. gue murahan.. entotin gue plzz.. gue.. aahh" jerit Yanti yang belum menyelesaikan perkataan mesumnya, karena Jimmy sudah menghunjam habis batangnya didalam vagina Yanti.
"Ugghh.. gilaa.. dalam banget.. bangsat loe.. kenapa kontol loe jadi.. ahh" jerit Yanti yang tidak sempat menyelesaikan kata-katanya karena Jimmy dengan cepat mengocok penisnya didalam kemaluan Yanti.

Gue bener hampir pingsan menyaksikan ini, Yantiku yang kucintai sedang merasakan penis yang kedua dalam hidupnya.. dia sedang merasakan kenikmatan yang diberikan oleh orang lain.. dan perasaanku yang amburadul menyadari ada seorang pria yang sedang meraih kenikmatan dengan menggunakan tubuh pacarku yang sangat ku cintai.. kedua orang ini sedang merasakan kenikmatan yang sangat. Jimmy terlihat sangat berusaha menahan erangannya.. Yanti menjadi sangat liar, berteriak tanpa perduli apa yang terjadi..

"Anjing loe.. enak banget.. kontol loe gede banget.. kontol loe tambah gede, tambah perkasa.. bangsat loe.. kenapa jadi begini.. shiitt.. kocok gue cepat.. kasari gue.." ceracau Yanti nggak karuan.
Jimmy tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, langsung menampar pantat Yanti dengan keras, dan menhunjamkan kemaluannya dalam-dalam. Tiba-tiba selagi mereka asik, gue kode Jimmy untuk mundur, gue pengen ngerasain jepitan Yanti, Jimmy mundur teratur, langsung gue gantiin.. gue hunjam dalam penis gue yang agak menciut..

"Ahh.. kok.. kenapa.. kontol loe.."
Belum selesai perkataan Yanti, penisku sudah membengkak kembali didalam vagina Yanti.. gue kocok terus.. dengan kasar dan dalam.. mungkin karena sensasi yang begitu besar, gue merasa sperma gue sudah diujung-ujung mau muncrat.. segera gue kode Jimmy untuk ambil alih.. Jimmy kembali menghajar vagina Yanti..

Ini saatnya Yanti diberi kejutan pikir ku.. segera dengan senyap gue ke hadapan Yanti, pelan-pelan mengarahkan penisku yang sudah mau muncrat ke mulut Yanti.. dengan pelan-pelan.. sementara Jimmy dengan cepatnya tetap mengocok batangnya divagina Yanti.. tiba-tiba, gue pencet mulut Yanti, dan kemaluan gue yang sudah dihadapan Yanti langsung menyeruak masuk dimulutnya.. Yanti tersentak dan reflek membuka penutup matanya..
"Aahh.. loee.. kok..?" Yanti langsung melihat kebelakang, mendapati Jimmy sedang menghunjam vaginanya.. dari parasnya gue tau Yanti sangat shock.. dia langsung melihat ke gue.. dan saat itu..

"ANJING.. loe.. kokk?" belum sempat Yanti menyelesaikan perkataannya.. mulutnya sudah dipenuhi oleh sperma gue yang muncrat dengan banyaknya.. pada saat itu juga, Jimmy sudah mau klimaks juga, dia dengan kasar membalikkan tubuh Yanti, dan tanpa basa basi memasukkan kemaluannya divagina Yanti.. langsung mengocoknya dengan ganas, Yanti yang masih belum menyadari apa yang sedang terjadi, langsung menerima semprotan sperma Jimmy di dadanya.. sangat banyak.. dan sangat mengesankan.. suatu peristiwa yang sangat dahsyat bagi saya..

Setelah segala ketegangan berlalu..
"Yan.. sorry deh.." ucapku
"Iya.. gue juga sorry.." timpal Jimmy
Yanti masih diem aja.. shocknya masih tertinggal.
"Gue jaga rahasia kok.. dan ini cuman kita bertiga yang tau, suerr.. gua juga nggak mau cewe gue tau, mati gue dibunuhnya" ucap Jimmy

Gue kode Jimmy untuk berlalu, Jimmy berlalu, meninggalkan kami berdua.
"Yan.. udahlah.. elo jangan gini deh.. gue cuman mau wujudkan sensasi kita.. gua jamin deh nggak ada yang berubah antara kita.. gue tetap cintai lu, ga ada yang berubah.. percaya lah.. tadi cuman SEX, anggap aja dia tuh vibrator.." jelasku.
Setelah diam lama.. Yanti menyahut"Gua marah nih"
"Plzz.. udah deh.. marah napa?"
"Marah! karena elo napa nggak bilang dari awal.. supaya gue bisa lebih nikmatin kontol Jimmy yang gede" ucap Yanti sambil tertawa..

Pembaca.. dengan tawanya itu.. hilanglah semua ganjalan.. dan tawanya itu menandakan, petualangan baru kami sudah dimulai.


No comments:

Post a Comment