Aku lupa kapan aku mulai mimpi basah. Tapi rasa-rasanya, mimpiku itu terlambat datang dibandingkan dengan mulainya aku melakukan onani. Sejak kecil, mulai belum disunat, aku memang biasa memegang-megang batang kemaluanku bila aku bangun pagi. Aku senang merasakan ketegangannya sebelum pipis. Orangtuaku hanya tertawa dan merasa lucu dengan tingkah-lakuku itu. Itu berlanjut hingga aku sudah disunat. Walau itu tergolong onani, namun aku belum merasakan kenikmatan ejakulasi yang sesungguhnya sampai aku bertemu Ery, saudaraku dari kota lain. Ya, saat itu aku kelas lima SD. Waktu itu Ery bersama orang tuanya datang ke rumah kami. Ery sebaya denganku. Badannya agak besar dibandingkan dengan aku, tapi Ery orang yang lembut. Kami senang bermain bersama. Waktu malam tiba, aku disuruh ibuku tidur bersama Ery di kamarku.
Entah mengapa, malam semakin larut tapi kami terus bercanda, sambil saling meggelitik dan tertawa cekikikan. Lama-lama, gelitikan Ery mengarah ke pahaku, naik ke perutku, lalu tangannya dimasukkannya ke celana dalamku. Batang kemaluanku dimainkannya dengan tangannya, dengan sentuhan-sentuhan yang sangat nikmat kurasakan. Seingatku, itulah saat pertama orang lain memainkan batang kemaluanku. Batang kemaluanku itu mulai menegang, seiring denyut jantungku. Aku tidak mengerti mengapa aku saat itu hanya bisa diam sambil memejamkan mata. Ery melepas celana, dan kemudian ditariknya celana dalamku hingga ke paha sampai kemaluanku dapat berdiri tegak. Sambil berbaring dan memejamkan mata, kurasakan Ery begitu lembut mengocok kemaluanku itu. Mulutku setengah menganga, dan mendesiskan desah yang sangat dalam.Tidak lama berselang, aku merasa kenikmatan yang tiada taranya menyelimuti diriku, aku menggelinjang, dan, "Crit.. crit.. crit.." terasa ada cairan yang keluar memancar dari kemaluanku, dan meleleh hangat di paha dan perutku.
Aku menahan jeritan lirihku sambil menggigit selimut. Aku heran melihat cairan itu, berbeda dengan air kencingku. Ery bilang itu namanya air mani. Kesan pertama itu begitu melekat dalam ingatanku. Aku pun ingat, bagaimana Ery kemudian menyeka maniku dengan baju. Ery senyum, sambil menyodorkan celana kepadaku kembali. Pada saat itu, hal itu berlalu biasa saja. Kami kemudian ngantuk dan tertidur.
Pages
▼
Friday, September 13, 2013
Friday, September 6, 2013
The power of love - 7
Sidang skripsi sukses dilewati Niki. Kesibukan selanjutnya adalah lamaran dari keluarga Yogi yang sudah lama dipersiapkan. Niki masih harus meminta tandatangan pengesahan kepada para penguji dan menyelesaikan beberapa kewajiban administrasi, sementara Yogi tidak dapat mengantar karena mengurusi keluarganya dari daerah. Untuk itu Niki memintaku mengantarnya.
Niki sangat berhati-hati, menjaga jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat membatalkan perkawinannya. Makanya waktu kami sempit sekali, kebersamaan kami hanya selama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Untung beberapa tanda tangan dapat di dapat dengan mudah, sehingga kami punya kelebihan waktu hampir satu jam. Kami mampir di kedai eskrim yang dulu biasa kami datangi.
Niki sangat berhati-hati, menjaga jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat membatalkan perkawinannya. Makanya waktu kami sempit sekali, kebersamaan kami hanya selama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Untung beberapa tanda tangan dapat di dapat dengan mudah, sehingga kami punya kelebihan waktu hampir satu jam. Kami mampir di kedai eskrim yang dulu biasa kami datangi.