Aku mandi menyegarkan tubuh, karena masih jengkel, kukenakan pakaian tidur sutra yang transparan, tanpa pakaian dalam hingga terlihat postur tubuhku dari balik pakaian tidur itu. Pukul tiga Pak Sam datang, beliau begitu takjub ketika melihat penampilanku yang lain dengan biasanya.
"Wah seperti pulang ke rumah disambut wanita cantik, kamu memang bisa aja bikin orang gemes dan lebih merangsang", komentarnya. Aku hanya tersenyum bangga melihat kekagumannya.
"Kita punya waktu sampai jam setengah lima sebelum aku menjemput Bapak kembali", katanya langsung memelukku, memang antara Hotel Hilton dan markasnya tidaklah jauh, mungkin hanya limabelas menit.
Pages
▼
Monday, April 30, 2012
Sunday, April 29, 2012
Balas Budi
Saturday, April 28, 2012
Hot weekend bersama Sandra - 2
Saya betul-betul gemas melihat tingkahnya. Saya hampir beranjak untuk menyerangnya. Tapi ia hentikan,
"Ssstt,.. stay there, baby..you can attack me later". Tangan kirinya tetap menarik-narik puting susunya dan tangan kanannya mulai mengusap tungkai kakinya yang mulus panjang, dari betis, ke paha.. nah, sekarang, kakinya betul-betul dibuka. Sejajar mata saya tampak selangkangannya yang plantos, rapi tercukur dan berwarna merah muda merekah. Ia mulai memamerkan bagian dalam vaginanya. Pantatnya sedikit diangkat, dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah, ia buka vaginanya.
Saya menelan air liur saya berkali-kali karna betul-betul ingin menjilat bagian itu. Dengan tetap menarik puting dan pantat terangkat, ia sekarang mulai menggosok-gosok selangkangannya sendiri di hadapan saya. Saya mulai merintih, "Sandra, let me help you.." Sandra tersenyum makin jahil.
"Ssstt,.. stay there, baby..you can attack me later". Tangan kirinya tetap menarik-narik puting susunya dan tangan kanannya mulai mengusap tungkai kakinya yang mulus panjang, dari betis, ke paha.. nah, sekarang, kakinya betul-betul dibuka. Sejajar mata saya tampak selangkangannya yang plantos, rapi tercukur dan berwarna merah muda merekah. Ia mulai memamerkan bagian dalam vaginanya. Pantatnya sedikit diangkat, dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah, ia buka vaginanya.
Saya menelan air liur saya berkali-kali karna betul-betul ingin menjilat bagian itu. Dengan tetap menarik puting dan pantat terangkat, ia sekarang mulai menggosok-gosok selangkangannya sendiri di hadapan saya. Saya mulai merintih, "Sandra, let me help you.." Sandra tersenyum makin jahil.
Friday, April 27, 2012
Petualangan villa cinta - 2
Aku coba atur nafasku, dan waktu aku mulai tenang, aku buka mata, Ricky sudah buka celana dalamnya, dan penisnya yang hampir maksimal langsung berdiri di depan mukaku. Dia megangi batang penisnya pakai tangan kanannya, tangan kirinya membelai rambutku. Aku tahu dia mau di-"karoake"-in, ada rasa jijik juga sih, tapi tidak adil dong, dia sudah muasin aku, masaaku tolak keinginannya. So aku buka mulutku, aku jilat sedikit kepala penisnya. Hangat dan bikin aku ketagihan. Aku mulai berani menjilat lagi, terus dan terus. Ricky duduk di ranjang, kedua kakinya dibiarkan terlentang. Aku duduk di ranjang, terus aku bungkuk sedikit, aku pegang batang penisnya yang besarnya lumayan itu pakai tangan kiriku, tangan kananku menahan badanku biar tidak jatuh dan mulutku mulai bekerja.
Mula-mula cuma menjilati, terus aku mulai emut kepala penisnya, aku hisap sedikit terus kumasukkan semuanya ke mulutku, ternyata tidak masuk, kepala penisnya sudah menyodok ujung mulutku, tapi masih ada sisa beberapa senti lagi. Aku tidak maksakan, aku gerakkan naik-turun sambil aku hisap dan sesekali aku gosok batang penisnya pakai tangan kiriku. Ricky sepertiya puas juga sama permainanku, dia mrlihati bagaimana aku meng-"karaoke"-in dia sambil sesekali membuka mulut sambil sedikit berdesah. Sekitar 5 menit akhirnya Ricky tidak tahan, dia berdiridan mendorong badanku ke ranjang sampai aku terlentang, dibukanya pahaku agak lebar dandijilatnya sekali lagi vaginaku yang sudah kebanjiran. Terus dipegangnya penisnya yang sudah sampai ke ukuran maksimal. Dia mengarahkan penisnya ke vaginaku, tapi tidak langsung dia masukan, dia gosok-gosokkan kepala penisnya ke bibir vaginaku, baru beberapa detik kemudian dia dorong penisnya ke dalam. Seperti ada sesuatu yang maksa masuk ke dalam vaginaku, menggesek dindingnya yang sudah dibasahi lendir.
Mula-mula cuma menjilati, terus aku mulai emut kepala penisnya, aku hisap sedikit terus kumasukkan semuanya ke mulutku, ternyata tidak masuk, kepala penisnya sudah menyodok ujung mulutku, tapi masih ada sisa beberapa senti lagi. Aku tidak maksakan, aku gerakkan naik-turun sambil aku hisap dan sesekali aku gosok batang penisnya pakai tangan kiriku. Ricky sepertiya puas juga sama permainanku, dia mrlihati bagaimana aku meng-"karaoke"-in dia sambil sesekali membuka mulut sambil sedikit berdesah. Sekitar 5 menit akhirnya Ricky tidak tahan, dia berdiridan mendorong badanku ke ranjang sampai aku terlentang, dibukanya pahaku agak lebar dandijilatnya sekali lagi vaginaku yang sudah kebanjiran. Terus dipegangnya penisnya yang sudah sampai ke ukuran maksimal. Dia mengarahkan penisnya ke vaginaku, tapi tidak langsung dia masukan, dia gosok-gosokkan kepala penisnya ke bibir vaginaku, baru beberapa detik kemudian dia dorong penisnya ke dalam. Seperti ada sesuatu yang maksa masuk ke dalam vaginaku, menggesek dindingnya yang sudah dibasahi lendir.
Tuesday, April 24, 2012
Perselingkuhan Yayuk - 1
Yayuk adalah adalah sepupu Ibuku, pada usia 24 tahun gadis yang masih terlihat polos ini dilamar dan dinikahkan dengan Heru, seorang sarjana ekonomi yang pada waktu itu sudah berdinas sebagai Staf Muda kantor pajak di salah satu kota di Kalimantan. Setelah menikah Yayuk dibawa untuk tinggal di sana dan bersama mereka tinggal juga Ibu mertua Yayuk.
Setahun setelah menikah, Heru mengajak istri dan Ibunya untuk berlebaran di kampungnya di Jawa. Mereka mengambil transportasi lewat laut yang lebih murah karena dititipi untuk membawa barang-barang berupa perabot meubel pesanan seorang atasan Heru di Jawa. Waktu itu belum ada kapal penumpang Pelni yang bagus sehingga terpaksa menumpang sebuah kapal barang. Kebetulan saat menjelang Lebaran itu penumpang di semua angkutan memang penuh. Di kapal yang ditumpangi Yayuk pun semua cabin awak kapal sudah habis disewakan sehingga keluarga Yayuk tidak kebagian kamar lagi dan terpaksa menggelar tikar di salah satu geladak kapal, itu pun kebagian geladak sebelah luar yang ditutupi terpal.
Setahun setelah menikah, Heru mengajak istri dan Ibunya untuk berlebaran di kampungnya di Jawa. Mereka mengambil transportasi lewat laut yang lebih murah karena dititipi untuk membawa barang-barang berupa perabot meubel pesanan seorang atasan Heru di Jawa. Waktu itu belum ada kapal penumpang Pelni yang bagus sehingga terpaksa menumpang sebuah kapal barang. Kebetulan saat menjelang Lebaran itu penumpang di semua angkutan memang penuh. Di kapal yang ditumpangi Yayuk pun semua cabin awak kapal sudah habis disewakan sehingga keluarga Yayuk tidak kebagian kamar lagi dan terpaksa menggelar tikar di salah satu geladak kapal, itu pun kebagian geladak sebelah luar yang ditutupi terpal.
Saturday, April 21, 2012
iNTAN
Intan Adik Ipar
Aku baru berkahwin lebih kurang setahun dan aku tinggal dengan mertuaku serta adik-beradik isteriku. Apa yang ku ingin ceritakan ialah mengenai Adik Iparku yang tinggal bersamaku. Dia berumur 23 tahun, masih bujang, berkulit cerah dan mempunyai body yang sungguh menawan kote lelaki. Bodynya bolehlah di kotegorikan seperti modelling.
Aku baru berkahwin lebih kurang setahun dan aku tinggal dengan mertuaku serta adik-beradik isteriku. Apa yang ku ingin ceritakan ialah mengenai Adik Iparku yang tinggal bersamaku. Dia berumur 23 tahun, masih bujang, berkulit cerah dan mempunyai body yang sungguh menawan kote lelaki. Bodynya bolehlah di kotegorikan seperti modelling.
Friday, April 20, 2012
Cerita lain dengan mantan murid
Terima kasih atas berbagai macam tanggapan yang saya terima dari cerita pertama saya. Tapi saya tekankan bahwa saya mengirimkan cerita bukan karena maniak atau mencari kenikmatan yang lain. Karena selama saya berhubungan dengan Sandi, saya tidak pernah melakukan hubungan dengan laki-laki lain. Selain itu cerita yang saya buat bukanlah fiktif atau rekayasa, melainkan cerita nyata yang saya alami. Berikut merupakan kisah lain saya dengan Sandi.
*****
Sudah seminggu Sandi menjadi" suami"ku. Dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandi benar-benar pemuda yang sangat perkasa, selama seminggu ini liang vaginaku selalu disiramnya dengan sperma segar. Dan entah berapa kali aku menahan jeritan karena kenikmatan luar biasa yang ia berikan.
Walaupun malam sudah puas menjilat, menghisap, dan mencium sepasang payudaraku. Sandi selalu meremasnya lagi jika ingin berangkat kuliah saat pagi hari, katanya sich buat menambah semangat. Aku tak mau melarang karena aku juga menikmati semua perbuatannya itu, walau akibatnya aku harus merapikann bajuku lagi.
*****
Sudah seminggu Sandi menjadi" suami"ku. Dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandi benar-benar pemuda yang sangat perkasa, selama seminggu ini liang vaginaku selalu disiramnya dengan sperma segar. Dan entah berapa kali aku menahan jeritan karena kenikmatan luar biasa yang ia berikan.
Walaupun malam sudah puas menjilat, menghisap, dan mencium sepasang payudaraku. Sandi selalu meremasnya lagi jika ingin berangkat kuliah saat pagi hari, katanya sich buat menambah semangat. Aku tak mau melarang karena aku juga menikmati semua perbuatannya itu, walau akibatnya aku harus merapikann bajuku lagi.
Malangnya nasibku
Hari itu sudah jam 8 malam, dan saya masih sibuk mengetik proposal boss saya. Belakangan ini kantor konsultan asing di mana saya bekerja sebagai sekretaris memang sedang sibuk-sibuknya. Banyak perusahaan lokal yang meminta jasa kami dalam mereorganisasi perusahaan mereka.
Boss saya adalah seorang expatriat warga negara Perancis. Dia adalah seorang pria bujangan berusia sekitar 33 tahun yang sangat tampan. Dandanannya selalu rapi dan wangi. Hampir semua teman-teman wanita sekantor terpikat oleh pria ini. Saya sangat beruntung menjadi sekretarisnya, karena selain boss saya indah dipandang, dia juga seorang boss yang baik terhadap bawahannya.
Boss saya adalah seorang expatriat warga negara Perancis. Dia adalah seorang pria bujangan berusia sekitar 33 tahun yang sangat tampan. Dandanannya selalu rapi dan wangi. Hampir semua teman-teman wanita sekantor terpikat oleh pria ini. Saya sangat beruntung menjadi sekretarisnya, karena selain boss saya indah dipandang, dia juga seorang boss yang baik terhadap bawahannya.
Wednesday, April 18, 2012
PRT - Titin
Pertengahan bulan April yang lalu, kami mendapatkan seorang pembantu baru bernama Titin, seorang gadis Sunda berumur 15 tahun, berwajah bulat dan manis dan sangat kekanak-kanakan, rambut sebahu dan berkulit putih, bertubuh mungil, sangat seksi dengan kedua buah dada yang ranum untuk gadis seusianya. Ia bercerita kalau dia terdampar ke Jakarta karena melarikan diri dari rumahnya di kampung saat hendak dikawinkan oleh orang tuanya dengan seorang lelaki tua yang telah beristeri, sedangkan saat itu ia sudah menjalin hubungan serius dengan pacarnya. Oleh salah satu kenalannya dari kampung, yang empunya yayasan penyalur tenaga kerja ia ditampung sebagai tenaga kerja pembantu.
Dalam minggu pertama kehadirannya di rumah kami, Titin bekerja dengan rajin, tetapi karena umurnya yang masih muda, ia masih sangat bersifat kekanakan dan manja. Titin senang berpakaian baju kaos terusan model daster, sehingga tubuhnya yang mungil dan padat tercetak dengan jelas pada pakaiannya itu. Aku sangat bernafsu sekali melihat Titin dalam keadaan seperti itu, terutama bila ia mencuci pakaian, dan kaos yang dipakainya tersiram air sehingga basah. Penisku langsung menegang dengan keras, ingin rasanya langsung memeluk dan meremas-remas tubuhnya yang bagus itu. Sesekali aku dengan halus berusaha menyenggol pinggulnya atau payudaranya bila berpapasan seakan-akan tidak sengaja, Titin biasanya diam dan senyum-senyum saja. Aku terus berusaha mencari akal untuk bagaimana caranya bisa menikmati dan menggeluti tubuh Titin yang ranum itu. Sampai satu hari, aku menemukan persediaan obat-obatan di lemari dan di situ terdapat sejumlah obat tidur.
Dalam minggu pertama kehadirannya di rumah kami, Titin bekerja dengan rajin, tetapi karena umurnya yang masih muda, ia masih sangat bersifat kekanakan dan manja. Titin senang berpakaian baju kaos terusan model daster, sehingga tubuhnya yang mungil dan padat tercetak dengan jelas pada pakaiannya itu. Aku sangat bernafsu sekali melihat Titin dalam keadaan seperti itu, terutama bila ia mencuci pakaian, dan kaos yang dipakainya tersiram air sehingga basah. Penisku langsung menegang dengan keras, ingin rasanya langsung memeluk dan meremas-remas tubuhnya yang bagus itu. Sesekali aku dengan halus berusaha menyenggol pinggulnya atau payudaranya bila berpapasan seakan-akan tidak sengaja, Titin biasanya diam dan senyum-senyum saja. Aku terus berusaha mencari akal untuk bagaimana caranya bisa menikmati dan menggeluti tubuh Titin yang ranum itu. Sampai satu hari, aku menemukan persediaan obat-obatan di lemari dan di situ terdapat sejumlah obat tidur.
Tuesday, April 17, 2012
Pacar temanku - 3
Kenapa, sayang?" aku bertanya sambil menarik tanganku dari liang kewanitaannya. Aku tahu dia marah. Tapi kenapa? Ini anak, kok aneh banget, jual mahal lagi, pikirku. Atau dia ingat Heri lalu merasa bersalah? Terus ngapain dia mau kucumbuin sejak kemarin?
"Mas Doni kan sudah janji untuk tidak melakukannya, kan?" tiba-tiba Erika berbicara. Aku terdiam.
"Aku tadi nggak mau kita masuk ke penginapan, karena aku takut kita nggak bisa menahan keinginan untuk melakukannya, Mas Don," tambahnya memberikan pengarahan kepadaku.
"Bagaimanapun juga khusus untuk yang satu ini tidak dapat aku berikan buat Mas Doni. Bukan hanya Mas Doni, aku juga sebenarnya sudah nggak tahan. Aku nggak munafik, Mas Don. Tapi.. kumohon Mas Doni mau mengerti sampai saatnya aku benar-benar siap," sambil berkata demikian Erika mencium keningku. Aku tidak tahu harus berbuat apa saat itu. Dalam posisi yang sudah sama-sama telanjang kecuali Erika yang masih mengenakan celana dalamnya, berdua di dalam sebuah kamar lagi dapat dibayangkan apa sebenarnya yang bakal terjadi. Tetapi kali ini tidaklah demikian. Bayanganku tentang kenikmatan saat bersetubuh dengan Erika sirna sudah, atau setidaknya tidak dapat kurasakan saat ini. Tapi sampai kapan? Aku jadi berpikiran untuk memaksanya saja tetapi hal itu bertentangan dengan hati nuraniku. Akhirnya aku cuma bisa pasrah dan diam.
"Mas Doni kan sudah janji untuk tidak melakukannya, kan?" tiba-tiba Erika berbicara. Aku terdiam.
"Aku tadi nggak mau kita masuk ke penginapan, karena aku takut kita nggak bisa menahan keinginan untuk melakukannya, Mas Don," tambahnya memberikan pengarahan kepadaku.
"Bagaimanapun juga khusus untuk yang satu ini tidak dapat aku berikan buat Mas Doni. Bukan hanya Mas Doni, aku juga sebenarnya sudah nggak tahan. Aku nggak munafik, Mas Don. Tapi.. kumohon Mas Doni mau mengerti sampai saatnya aku benar-benar siap," sambil berkata demikian Erika mencium keningku. Aku tidak tahu harus berbuat apa saat itu. Dalam posisi yang sudah sama-sama telanjang kecuali Erika yang masih mengenakan celana dalamnya, berdua di dalam sebuah kamar lagi dapat dibayangkan apa sebenarnya yang bakal terjadi. Tetapi kali ini tidaklah demikian. Bayanganku tentang kenikmatan saat bersetubuh dengan Erika sirna sudah, atau setidaknya tidak dapat kurasakan saat ini. Tapi sampai kapan? Aku jadi berpikiran untuk memaksanya saja tetapi hal itu bertentangan dengan hati nuraniku. Akhirnya aku cuma bisa pasrah dan diam.
Monday, April 16, 2012
Dalam gedung bioskop
Sebut saja namaku Kris. Aku adalah mahasiswa angkatan 2001 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malang dan sebagai pegawai swasta di sebuah PMA Malang. Saat ini usaiku 25 th. Aku mempunyai seorang cewek yang baru masuk kuliah. Usianya sekitar 5 tahun lebih muda dariku. Aku dan dia sudah berpacaran semenjak dia kelas II SMU, sebut saja namanya Dina. Perlu diketahui bahwa hubunganku dengan Dina kurang mendapat persetujuan dari orang tua Dina khususnya Ibu, namun walau demikian aku tak mau menyerah dan terus berhubungan dengan Dina.
Oh.. iya, kejadian yang akan kuceritakan ini kira-kira terjadi pada bulan Agustus 2002, saat itu aku sedang main ke rumahnya yang berada jauh dari kotaku, Malang, karena lokasi Dina ada di Surabaya. Setelah menempuh dua jam perjalanan, Aku pun sampai di rumahnya. Aku langsung ketuk pintu rumahnya.
Oh.. iya, kejadian yang akan kuceritakan ini kira-kira terjadi pada bulan Agustus 2002, saat itu aku sedang main ke rumahnya yang berada jauh dari kotaku, Malang, karena lokasi Dina ada di Surabaya. Setelah menempuh dua jam perjalanan, Aku pun sampai di rumahnya. Aku langsung ketuk pintu rumahnya.
Saturday, April 14, 2012
Montir cantik
Saya ingin menceritakan suatu pengalaman unik saat saya berlibur ke kota tempat paman saya tinggal, Malang. Kejadiannya kira-kira dua minggu yang lalu. Hari Minggu itu keluarga paman yang terdiri dari paman, bibi dan ketiga anak laki-lakinya yang masih remaja mengajakku pergi ke suatu kota kecil dekat Malang, yaitu Batu. Daerah itu terkenal karena buah apelnya dan hawanya cukup dingin. Kami berenam naik mobil Panther kesayangan saya.
Perjalanan kami saat itu cukup menyenangkan. Kami ngobrol kesana kesini tentang keadaan kota kecil yang akan kami datangi. Sama sekali tidak terpikirkan oleh saya bahwa mobil Panther yang saya kendarai itu bakal membuat masalah. Dan benar saja, sepuluh menit sebelum kami tiba di Batu, mobil itu mogok. Paman dan anak-anaknya berusaha mendorong dari belakang dengan sekuat tenaga. Sementara Bibi duduk dalam mobil itu dengan raut wajah cemas.
Perjalanan kami saat itu cukup menyenangkan. Kami ngobrol kesana kesini tentang keadaan kota kecil yang akan kami datangi. Sama sekali tidak terpikirkan oleh saya bahwa mobil Panther yang saya kendarai itu bakal membuat masalah. Dan benar saja, sepuluh menit sebelum kami tiba di Batu, mobil itu mogok. Paman dan anak-anaknya berusaha mendorong dari belakang dengan sekuat tenaga. Sementara Bibi duduk dalam mobil itu dengan raut wajah cemas.
Friday, April 13, 2012
Perintah Mbak Lia - 2
Mbak Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.
"Suka Theo?"
"Hmm.. Hmm..!" jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.
"Suka Theo?"
"Hmm.. Hmm..!" jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.
Widya, a long day at the office - 2
Mmm pasti kokoh dan besar'ups o'o itu pasti suara peri nakal di telinga kiriku! Segera aku meninggalkan pandanganku dari petugas pembersih itu. Ada perasaan malu timbul dalam hatiku. Perasaan gengsi karena petugas maintenance itu telah 'membius' pandanganku. Untung jendela kantorku terbuat dari kaca gelap yang memantulkan cahaya dari luar. Pasti orang itu tidak tahu kalau aku tadi memandangnya seakan ingin 'menelan' (atau lebih tepat mungkin mengulum) bagian 'itu'. Aku kembali ke pekerjaanku sambil sesekali menengok ke jendela. Aku merasa seperti rugi melewatkan 'pertunjukan' yang jarang ini (jendela kantorku dibersihkan 2 minggu sekali itu pun belum tentu dengan orang yang sama).
Limebelas menit kemudian dia menghilang dari jendelaku pindah ke tingkat lain. Saat itu Hendra kembali datang dan menyerahkan berkas yang aku minta padanya. Hendra masih sempat mengajaku lunch bersamanya di luar tapi kutolak karena aku memang sedang tidak ingin keluar kantor. Mungkin karena tadi pagi sarapanku cukup banyak sehingga aku memutuskan hanya menyantap apel yang kubawa dari rumah.
Limebelas menit kemudian dia menghilang dari jendelaku pindah ke tingkat lain. Saat itu Hendra kembali datang dan menyerahkan berkas yang aku minta padanya. Hendra masih sempat mengajaku lunch bersamanya di luar tapi kutolak karena aku memang sedang tidak ingin keluar kantor. Mungkin karena tadi pagi sarapanku cukup banyak sehingga aku memutuskan hanya menyantap apel yang kubawa dari rumah.
Thursday, April 12, 2012
Keluarga yang kesepian
Wednesday, April 11, 2012
Liku-liku kehidupan pribadiku - 1
Perkenalkan dulu, namaku Tuti. Kisah ini kutulis untuk Pembaca. Maaf barangkali kisah ini tidak tersampaikan dalam bahasa yang bagus, karena aku tidak mempunyai pengalaman sedikitpun dalam hal tulis-menulis dan olah kata.
Sampai aku lulus SMA. Pada saat itu aku dilamar seorang pria yang masih ada ikatan saudara, sebut saja Mas Adi. Mas Adi telah bekerja di kantor Telepon (sekarang PT. Telkom). Orangnya ganteng dan orangtuanya cukup kaya. Aku waktu itu baru berusia 19 tahun. Sebenarnya memang aku sudah naksir sama Mas Adi. Maka waktu aku dilamar, walaupun masih sangat muda, aku sih mau saja. Kupikir walaupun sekolah terus, toh nanti juga akan di rumah mengurus keluarga, karena Mas Adi tidak mengizinkan aku bekerja. Kasihan anak-anak katanya. Dan yang penting lagi, terus terang saja, aku sudah kepingin disetubuhi laki-laki. Kemaluanku sudah ingin dimasuki penis, penisnya Mas Adi. Akhirnya aku jadi dikawinkan dengan acara cukup meriah, dan sangat berkesan selama hidupku. Tentu saja yang paling penting, bagaimana setelah kami dikawinkan dan mengarungi hidup ini bersama Mas Adi.
Sampai aku lulus SMA. Pada saat itu aku dilamar seorang pria yang masih ada ikatan saudara, sebut saja Mas Adi. Mas Adi telah bekerja di kantor Telepon (sekarang PT. Telkom). Orangnya ganteng dan orangtuanya cukup kaya. Aku waktu itu baru berusia 19 tahun. Sebenarnya memang aku sudah naksir sama Mas Adi. Maka waktu aku dilamar, walaupun masih sangat muda, aku sih mau saja. Kupikir walaupun sekolah terus, toh nanti juga akan di rumah mengurus keluarga, karena Mas Adi tidak mengizinkan aku bekerja. Kasihan anak-anak katanya. Dan yang penting lagi, terus terang saja, aku sudah kepingin disetubuhi laki-laki. Kemaluanku sudah ingin dimasuki penis, penisnya Mas Adi. Akhirnya aku jadi dikawinkan dengan acara cukup meriah, dan sangat berkesan selama hidupku. Tentu saja yang paling penting, bagaimana setelah kami dikawinkan dan mengarungi hidup ini bersama Mas Adi.
Tuesday, April 10, 2012
Aku jadi ketagihan 2
Tubuhku berkelejat liar seperti ikan kurang air saat jemari Oom Heru mempermainkan tonjolan kecil di bagian atas bukit kemaluanku. Jarinya tak henti-hentinya menggocek dan berputar liar mempermainkan kelentitku.
"Akhh.. Oomphf.." desisanku terhenti karena bibirku keburu dikulum oleh bibir Oom Heru.
Aku sudah merasakan terbang mengawang. Desakan yang menuntut pemenuhan semakin membuncah dan akhirnya dengan diiringi hentakan liar tubuhku aku merasakan ada sesuatu yang menggelegak dan aku mengalami orgasme!! Aku semula tak tahu apa itu orgasme, yang jelas aku merasakan kenikmatan yang amat sangat atas perlakuan Oom ku itu. Tubuhku terasa ringan dan tak bertenaga sesudah itu.
"Gimana sayang?" bisik Oom Heru di telingaku.
"Akhh.. Oomphf.." desisanku terhenti karena bibirku keburu dikulum oleh bibir Oom Heru.
Aku sudah merasakan terbang mengawang. Desakan yang menuntut pemenuhan semakin membuncah dan akhirnya dengan diiringi hentakan liar tubuhku aku merasakan ada sesuatu yang menggelegak dan aku mengalami orgasme!! Aku semula tak tahu apa itu orgasme, yang jelas aku merasakan kenikmatan yang amat sangat atas perlakuan Oom ku itu. Tubuhku terasa ringan dan tak bertenaga sesudah itu.
"Gimana sayang?" bisik Oom Heru di telingaku.
Monday, April 9, 2012
Enaknya meki Jepang
Kisah ini terjadi beberapa bulan silam, saat kapal tempatku bekerja merapat di pelabuhan Yokohama, Jepang. Hari itu salju turun dengan derasnya, maklum saat itu pertengahan bulan desember. Setelah kapal kami selesai merapat didermaga dengan sempurnanya, Nakhoda saya, yang orang Jepang, mengajak saya jalan-jalan kerumahnya. Rumah Nakhoda saya itu tidak jauh dari areal pelabuhan Yokohama, kami cukup naik taksi sekitar 10 menit saja. Sesampai di rumahnya, saya diperkenalkan dengan istri dan anak-anaknya. Harus diakui bahwa anak perempuan sulung Nakhoda saya, memiliki kecantikan raut wajah yang betul-betul asli Jepang, dengan kulit yang kuning, mata sipit dan body yang aduhai. Saya begitu terkesima dengan kecantikannya, dan sempat berkhayal yang bukan-bukan. Kami saling berjabat tangan dan mengucapkan salam perkenalan.
"Hi, nice to meet you," kata anak Nakhoda saya itu.
"You too," jawabku.
"What is your name?" tanya gadis itu.
"Hi, nice to meet you," kata anak Nakhoda saya itu.
"You too," jawabku.
"What is your name?" tanya gadis itu.
Saturday, April 7, 2012
Gara-gara harnet
Aku, sebut saja Anto, sulung dari tiga bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga dimana ayahku begitu disiplin mendidik kami dalam masalah tatakrama ketimuran, jadi jangankan berkata jorok, berbicara yang kurang sopan saja sudah didampratnya. Karena itu ketika aku menjelang remaja, tepatnya ketika aku berusia 15 tahun, dorongan masa puberku sering kulampiaskan dengan membaca cerita porno, tentu saja dengan main 'kucing-kucingan' agar tidak ketahuan oleh ayahku. Kemudian menjelang tidur aku sering membayangkan kembali cerita-cerita tersebut sambil mengelus-elus penisku sampai terkadang mencapai orgasme. Dalam membayangkan, disana belum terlintas tipe wanita seperti apa, pokoknya aku hanya membayangkan sedang bercinta dengan lawan jenis dan kulakukannya seperti dalam cerita yang kubaca.
Suatu saat di rumah kami kedatangan tamu, teman ibuku semasa dia kecil dulu. Namanya Rohana dan ibu memperkenalkan kepada kami anak-anaknya sebagai Bulik Anna. Usianya tidak terpaut jauh dengan usia Ibuku yang ketika itu berusia 36 tahun. Dalam berpakaian, Bulik Anna selalu nampak rapi dengan khas Jawanya. Rambutnya yang panjang lebat senantiasa digelung, body-nya padat dengan kulitnya yang mulus. Menurut cerita ibu, ia dulu bekas penari dan rencananya akan tinggal di rumah kami cukup lama sambil mengurus usahanya di kota Jakarta.
Suatu saat di rumah kami kedatangan tamu, teman ibuku semasa dia kecil dulu. Namanya Rohana dan ibu memperkenalkan kepada kami anak-anaknya sebagai Bulik Anna. Usianya tidak terpaut jauh dengan usia Ibuku yang ketika itu berusia 36 tahun. Dalam berpakaian, Bulik Anna selalu nampak rapi dengan khas Jawanya. Rambutnya yang panjang lebat senantiasa digelung, body-nya padat dengan kulitnya yang mulus. Menurut cerita ibu, ia dulu bekas penari dan rencananya akan tinggal di rumah kami cukup lama sambil mengurus usahanya di kota Jakarta.
Friday, April 6, 2012
Istri untuk membayar hutang 7
Bibir Pakde terus melata hingga lutut dan siap memasuki wilayah paha belalang Rini. Ya, paha ini dulu sangat terkenal. Saat Rini bermain volley dalam pertandaingan antar SMU, paha Rinilah yang selalu membuat para siswa lelaki meneteskan air liur. Anak-anak SMU bilang 'paha dan betis belalang Rini' selalu terbawa dalam mimpi mereka. Mungkin maksudnya saat anak-anak itu masturbasi khayalannya terbang menciumi paha Rini.
Dan paha itu kini bukan dalam impian Pakde. Paha itu kini nyata dalam rengkuhannya. Pakde mengecupi dan menjilat setiap sentimeter areal paha Rini. Duh, bukan main gatalnya. Ciuman Pakde dari mulut dan pipi serta dagunya yang bercukur bulu-bulu pendeknya begitu menggelitik sanubari Rini. Gatalnya telah manembus ke hulu hatinya. Rini kelabakan kewalahan menahan derita gatal nikmatnya. Dia menjerit-jerit minta Pakde melepaskannya. Kakinya menendang menolak tubuh Pakde.
Tetapi mana mungkin. Tubuh Pakde telah sempurna menindih dan tangannya menjepit dengan kuatnya. Aroma yang menebar dari paha Rini membuat tenaga Pakde semakin kukuh untuk tetap menguasai tingkah Rini. Tidak akan ada kata menyerah. Dan jilatan Pakde itu merambah terus hingga ke selangkangan Rini yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang sangat lembut. Pakde merem melek saat lidah dan bibirnya melumat-lumat selangkangan Rini. Dan tak ayal lagi, rambahan itu sampai ke lubang vaginanya. Namun Pakde tidak melanjutkannya. Dia hanya mampir sejenak untuk kemudian dengan tangannya mendorong balik tubuh Rini hingga posisinya tengkurap di kasur.
Kini nampak pantat Rini yang menjumbul dengan indahnya. Pakde sudah kesetanan. Wajahnya langsung nyungsep ke belahan pantat Rini. Dia menjilati lubang duburnya. Tentu saja hal ini membuat Rini tersentak. Bagi Rini lubang dubur adalah hal yang sangat tak senonoh untuk didekati, apalgi dicium atau bahkan dijilati macam yang dilakukan Pakde pada dirinya sekarang ini. Tabu, katanya. Pemali, orang bilang. Tetapi tidak bagi Pakde Karto. Jilatannya terasa 'keri' menusuk-nusuk lubang pantat Rini. Bahkan dengan tenaganya dia mengangkat pinggul Rini sehingga dia berposisi nungging. Pantatnya lebih menonjol dengan lubang duburnya tepat di arah wajah Pakde. Rini yang belum sepenuhnya mau menerima ulah Pakde yang tabu berontak mati-matian untuk menghindarkan Pakde menciumi pantatnya. Dia berusaha bangun sambil,
Dan paha itu kini bukan dalam impian Pakde. Paha itu kini nyata dalam rengkuhannya. Pakde mengecupi dan menjilat setiap sentimeter areal paha Rini. Duh, bukan main gatalnya. Ciuman Pakde dari mulut dan pipi serta dagunya yang bercukur bulu-bulu pendeknya begitu menggelitik sanubari Rini. Gatalnya telah manembus ke hulu hatinya. Rini kelabakan kewalahan menahan derita gatal nikmatnya. Dia menjerit-jerit minta Pakde melepaskannya. Kakinya menendang menolak tubuh Pakde.
Tetapi mana mungkin. Tubuh Pakde telah sempurna menindih dan tangannya menjepit dengan kuatnya. Aroma yang menebar dari paha Rini membuat tenaga Pakde semakin kukuh untuk tetap menguasai tingkah Rini. Tidak akan ada kata menyerah. Dan jilatan Pakde itu merambah terus hingga ke selangkangan Rini yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang sangat lembut. Pakde merem melek saat lidah dan bibirnya melumat-lumat selangkangan Rini. Dan tak ayal lagi, rambahan itu sampai ke lubang vaginanya. Namun Pakde tidak melanjutkannya. Dia hanya mampir sejenak untuk kemudian dengan tangannya mendorong balik tubuh Rini hingga posisinya tengkurap di kasur.
Kini nampak pantat Rini yang menjumbul dengan indahnya. Pakde sudah kesetanan. Wajahnya langsung nyungsep ke belahan pantat Rini. Dia menjilati lubang duburnya. Tentu saja hal ini membuat Rini tersentak. Bagi Rini lubang dubur adalah hal yang sangat tak senonoh untuk didekati, apalgi dicium atau bahkan dijilati macam yang dilakukan Pakde pada dirinya sekarang ini. Tabu, katanya. Pemali, orang bilang. Tetapi tidak bagi Pakde Karto. Jilatannya terasa 'keri' menusuk-nusuk lubang pantat Rini. Bahkan dengan tenaganya dia mengangkat pinggul Rini sehingga dia berposisi nungging. Pantatnya lebih menonjol dengan lubang duburnya tepat di arah wajah Pakde. Rini yang belum sepenuhnya mau menerima ulah Pakde yang tabu berontak mati-matian untuk menghindarkan Pakde menciumi pantatnya. Dia berusaha bangun sambil,
Asmara dalam selimut duka - 3
Sesaat kemudian ayah dan ibunya ikut duduk di meja makan.
"Kamu apakan mereka sampai pada lari keluar rumah?", tanya ayahnya pada Eka.
"Uhh.. itu Yah, Edi dan Edwin kompak banget sama Antok menggoda aku", keluh Eka.
"Mereka kan sudah kumpul lama jadi wajar kalau kompak, kamu sih jarang pulang!", kata ayahnya.
"Kamu apakan mereka sampai pada lari keluar rumah?", tanya ayahnya pada Eka.
"Uhh.. itu Yah, Edi dan Edwin kompak banget sama Antok menggoda aku", keluh Eka.
"Mereka kan sudah kumpul lama jadi wajar kalau kompak, kamu sih jarang pulang!", kata ayahnya.
Thursday, April 5, 2012
Dari email turun ke ranjang - 1
Namaku Rio. Beberapa pembaca mungkin sudah pernah membaca pengalamanku yang kutuangkan di situs ini. Semenjak pengalamanku dimuat, aku jadi kebanjiran email. Dari sekian banyak email-email itu, ada satu email yang dikirim dari seorang ibu yang usianya dia sebut 52 tahun. Untuk menyembunyikan identitasnya, sebut saja namanya Lilis. Aku memanggilnya dengan sebutan Mbak, jadi Mbak Lilis.
Perkenalan kami termasuk cepat. Hanya sekitar dua atau tiga kali kirim-kiriman email, kami sudah bertukar nomer handphone. Setelah itu kami mulai sering ber-SMS-ria dan mulai jarang email-emailan. Biasanya aku SMS-an dengan Mbak Lilis di atas jam 9 malam, karena di atas jam segitu suaminya baru berangkat kerja. Suami Mbak Lilis sebut saja Mas Yuda, bekerja di perusahaan IT internasional yang afiliasinya berada di Sudirman, dimana jam kerja sang suami menurut Mbak Lilis disesuaikan dengan jam kerja kantor pusatnya di London.
Perkenalan kami termasuk cepat. Hanya sekitar dua atau tiga kali kirim-kiriman email, kami sudah bertukar nomer handphone. Setelah itu kami mulai sering ber-SMS-ria dan mulai jarang email-emailan. Biasanya aku SMS-an dengan Mbak Lilis di atas jam 9 malam, karena di atas jam segitu suaminya baru berangkat kerja. Suami Mbak Lilis sebut saja Mas Yuda, bekerja di perusahaan IT internasional yang afiliasinya berada di Sudirman, dimana jam kerja sang suami menurut Mbak Lilis disesuaikan dengan jam kerja kantor pusatnya di London.
Wednesday, April 4, 2012
Anak kost mamaku - 1
Cihuuyy! Aku mau pulang ke Indonesia! Kangennya aku sama kota Kembang tempat kelahiranku, teriakan kernet angkot "Dago! Dago! Dago, Neng?" Kangen sama cowok-cowok Indonesia yang keren. Kangen sama makanan Indonesia yang khas. Yep! It's time for serious ngeceng dan makan sebanyak-banyaknya. Bukannya aku jarang pulang, walaupun tidak rutin, aku sering pulang di saat liburan sekolah, kali ini sedikit lain karena tidak ada lagi ikatan sekolah.
Akhirnya aku lulus kuliah beberapa bulan yang lalu. Cihuy lagi! Good Bye, School! Tak mungkin aku akan balik lagi ke tempat yang disebut learning institution; dingin-dingin/panas-panas harus ke kampus, ngantuk/lelah harus belajar, lapar/haus harus ditahan, di saat ujian aku hanya tidur tiga jam sehari. Temanku malah sampai kencing darah karena keseringan menahan pipis (demi belajar?). Hhh.. "sigh" higher education sucks! Mendingan hidupku yang sekarang, duduk di office yang nyaman dan bekerja menurut jadwalku sendiri. Yah, inilah yang namanya bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.
Akhirnya aku lulus kuliah beberapa bulan yang lalu. Cihuy lagi! Good Bye, School! Tak mungkin aku akan balik lagi ke tempat yang disebut learning institution; dingin-dingin/panas-panas harus ke kampus, ngantuk/lelah harus belajar, lapar/haus harus ditahan, di saat ujian aku hanya tidur tiga jam sehari. Temanku malah sampai kencing darah karena keseringan menahan pipis (demi belajar?). Hhh.. "sigh" higher education sucks! Mendingan hidupku yang sekarang, duduk di office yang nyaman dan bekerja menurut jadwalku sendiri. Yah, inilah yang namanya bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.
Monday, April 2, 2012
Aku dan Ibu Mila
Aku benar-benar jadi ketagihan berhubungan sex dengan wanita-wanita yang umurnya jauh lebih tua dariku. Hubungan cintaku dengan Ibu mertuaku masih terus berlanjut sampai saat ini. Jika aku sudah sangat rindu akan tubuh Ibu mertuaku, aku menelpon Ibu mertuaku, kami janjian untuk bertemu di salah satu hotel, yang lokasinya dekat dengan bandara.
Pagi pagi sekali aku berangkat, setelah kami berjumpa, kami tumpahkan semua rasa rindu kami, sehari penuh kami tidak keluar kamar mengejar sejuta kenikmatan.
Pagi pagi sekali aku berangkat, setelah kami berjumpa, kami tumpahkan semua rasa rindu kami, sehari penuh kami tidak keluar kamar mengejar sejuta kenikmatan.